Tangerang,Fixsnews.co.id- Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Andri Septiawan Permana, menekankan pentingnya pemahaman nilai dan falsafah Pancasila bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan “Sosialisasi Kader Merah Putih (Penjaringan Calon Paskibraka Tahun 2025)” yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Kota Tangerang, Sabtu (30/11/2024) lalu.
Menurut Andri, Pancasila adalah dasar negara yang lahir dari pemikiran Bung Karno untuk menyatukan keberagaman ideologi, agama, dan suku bangsa. Dalam pidato BPUPKI 1 Juni 1945, Bung Karno merumuskan lima prinsip utama: kebangsaan, perikemanusiaan, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan. Kelima prinsip ini dapat diringkas menjadi Tri Sila dan Eka Sila, yaitu gotong royong, sebagai inti dari falsafah kebangsaan Indonesia.
Andri menjelaskan, keberagaman Indonesia dengan lebih dari 1.128 suku bangsa, ragam agama, serta budaya di sekitar 17.508 pulau adalah kekuatan besar jika dikelola dengan baik. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan persatuan, menjadi kunci untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan modern. Ia juga mengkritisi kecenderungan masyarakat yang mudah terpecah karena perbedaan nilai atau keyakinan, serta mengingatkan pentingnya persatuan sebagai solusi.
Ia menegaskan relevansi Sila Ketiga, “Persatuan Indonesia,” yang dapat menyatukan keberagaman bangsa sebagai potensi untuk saling menolong. Selain itu, Sila Kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” disebutnya sebagai dasar untuk menghargai perbedaan dan menciptakan tenggang rasa, yang mencegah ketimpangan sosial.
Andri juga mengingatkan bahwa tantangan global, termasuk gempuran budaya luar akibat pesatnya teknologi informasi, harus dihadapi dengan memperkuat ideologi Pancasila. Ia menilai, jika bangsa melupakan nilai persaudaraan dan gotong royong, serta terjebak dalam egoisme, pragmatisme, dan hedonisme, maka sulit bagi Indonesia untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi.
Sementara itu, menurut Direktur Sosialisasi Media dan Nilai-nilai Kebangsaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Brigjen Polisi Trio Santoso, kurangnya pemahaman Pancasila, pengaruh negatif globalisasi dan media sosial pada generasi muda saat ini yang sangat tergantung pada gadget, perlu dibentengi dengan pemahaman akan nilai-nilai Pancasila, sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kegiatan ini penting untuk membentuk karakter anak-anak muda Indonesia agar menjadi pribadi yang lebih baik serta bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara,” tandasnya.
Sekretaris Badan Kesbangpol, Ahmad Sajari, menyampaikan bahwa tema cinta tanah air dipilih untuk membekali siswa dengan pemahaman mendalam mengenai fungsi dan pentingnya menjaga persatuan bangsa. Dengan menghadirkan narasumber dari DPRD dan Lemhanas, siswa mendapatkan pembelajaran langsung dari praktisi untuk mengaplikasikan prinsip cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan, acara ini menjadi langkah awal untuk memperkuat generasi muda sebagai penjaga nilai-nilai Pancasila, agar bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan zaman dan terus menjaga keutuhan bangsa. (ADV)