Caption:Paus Fransiskus memimpin misa untuk peringatan yubileum angkatan bersenjata di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 9 Februari 2025.
Fixsnews.co.id- Pada hari Minggu (9/2), Paus Fransiskus menyampaikan pesan penting kepada para tentara, polisi, dan pejabat penegak hukum di seluruh dunia. Ia menegaskan bahwa kekuatan bersenjata hanya boleh digunakan untuk pertahanan yang sah dan harus selalu menghormati hukum internasional.
Paus Fransiskus muncul di depan publik untuk pertama kalinya pada hari Kamis setelah didiagnosis menderita bronkitis. Ia merayakan Misa Yubileum di luar ruangan yang dihadiri oleh angkatan bersenjata, polisi, dan personel keamanan. Namun, setelah beberapa kalimat, Paus menyerahkan homili khotbahnya kepada seorang ajudan untuk dibacakan, mengingat ia mengalami kesulitan bernapas.
Dalam doa terakhirnya, Paus Fransiskus mengingatkan ajaran Gereja mengenai peran tentara. “Konsili Vatikan II menyatakan bahwa mereka yang melayani di barisan tentara untuk tanah air mereka harus menganggap diri mereka sebagai pelayan keamanan dan kebebasan rakyat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa “layanan militer ini harus dilakukan hanya untuk pertahanan yang sah, tidak pernah untuk memaksakan kekuasaan atas negara lain, dan selalu mematuhi konvensi internasional mengenai konflik.”
Pesan Paus Fransiskus ini menggarisbawahi pentingnya etika dalam penggunaan kekuatan bersenjata dan komitmen untuk menjaga perdamaian serta menghormati hukum internasional.
Paus Fransiskus menyampaikan seruan baru untuk perdamaian, dengan mengutip konflik di seluruh dunia, termasuk Ukraina, Timur Tengah, Myanmar dan Sudan.
“Biarlah senjata-senjata senyap di mana-mana dan biarlah jeritan orang-orang yang meminta perdamaian didengar,” kata Fransiskus.
Sejak didiagnosis menderita bronkitis pada Kamis, Paus Fransiskus melanjutkan kegiatan dan audiensinya di dalam ruangan di Casa Santa Marta, tempat tinggalnya di Vatikan, hingga Minggu.
Paus Fransiskus telah lama berjuang melawan masalah kesehatan termasuk serangan bronkitis yang berkepanjangan. Dia menggunakan alat bantu untuk berjalan atau tongkat ketika bergerak di sekitar apartemennya dan baru-baru ini dua kali jatuh, melukai lengan dan dagunya.
Spekulasi mengenai kesehatan Paus Fransiskus merupakan hal yang konstan di kalangan Vatikan, terutama setelah Paus Benediktus XVI mendobrak tradisi selama 600 tahun dan mengundurkan diri dari kepausan pada tahun 2013.
Paus Fransiskus sebelumnya telah mengatakan tidak berencana untuk mengundurkan diri dalam waktu dekat, meskipun Paus Benediktus telah “membuka pintu” untuk kemungkinan tersebut. Dalam otobiografinya “Hope” yang dirilis bulan ini, Fransiskus mengatakan bahwa ia tidak mempertimbangkan untuk mengundurkan diri bahkan saat ia menjalani operasi usus yang besar.(VOA/03)