Pasuruan, Jatim | Fixsnews.co.id – Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, memberikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi aktif PT. HM Sampoerna Tbk. Sukorejo dalam memfasilitasi masyarakat untuk menjadi pengusaha. Pada hari ini, Jumat (8/8/2025), kegiatan Pekan Wirausaha diadakan dengan melibatkan sekitar 200 peserta, yang merupakan masyarakat terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Acara yang berlangsung di Sampoerna Entrepreneurship Training Center, Dusun Betiting, Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, ini juga dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia, Yassierli. Dalam sambutannya, Shobih Asrori mengucapkan terima kasih kepada Menaker dan PT. HM Sampoerna atas dukungan mereka dalam melatih masyarakat yang menjadi korban PHK.
“Terima kasih Bapak Menaker yang berkunjung ke daerah kami. Kami sampaikan terima kasih kepada jajaran PT HM Sampoerna yang telah memfasilitasi Pekan Wirausaha Kabupaten Pasuruan hari ini yang akan melatih 200 masyarakat yang tempo hari menjadi korban PHK,” ungkapnya.
Gus Shobih, sapaan akrab Wakil Bupati, menyatakan optimisme bahwa seluruh peserta pelatihan akan menjadi pengusaha-pengusaha yang sukses dan mandiri. “Kami berharap, semua peserta pelatihan akan menjadi wirausahawan-wirausahawan hebat,” tambahnya.
Menaker Yassierli juga mengajak peserta untuk memanfaatkan akses dan fasilitas pelatihan dengan sebaik-baiknya. Ia menekankan pentingnya ide-ide kreatif dalam membuka usaha yang dapat disambungkan dengan pihak perbankan untuk permodalan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Gedung Entrepreneurship Training Center bukan hanya untuk pelatihan, tetapi juga untuk inkubasi,” tegasnya.
Menaker Yassierli juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan stakeholders untuk membangun hubungan industrial yang harmonis. “Saya hadir di sini untuk menyampaikan pesan kepada Bapak Ibu semua. Kita punya PR membangun hubungan industrial harmonis dan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik,” pintanya.
Pekan Wirausaha ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan wirausaha sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat terdampak PHK. Selama kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga pendampingan dan akses kemitraan dengan waralaba.(Dilli)