Probolinggo, Jatim | Fixsnews.co.id – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar apel bersama untuk memperingati tiga momentum penting: Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-279, Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-29, dan Hari Kartini tahun 2025. Acara berlangsung di halaman Kantor Bupati Probolinggo pada Jumat, 25 April 2025.
Mengusung tema “Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Inovasi dan Sinergitas Pembangunan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Kabupaten Probolinggo SAE,” peringatan Harjakapro kali ini menjadi simbol refleksi dan kebangkitan daerah. Sementara itu, peringatan Hari Otonomi Daerah mengangkat tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045.”
Apel dipimpin oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, dan dihadiri oleh karyawan Pemkab Probolinggo serta organisasi profesi seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo, Iin Kasiani, bertindak sebagai komandan upacara, sementara iringan musik disuguhkan oleh Gita Wibawa Praja Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Probolinggo, Ra Fahmi AHZ, Ketua III TP PKK Kabupaten Probolinggo, Ning Umi Hani’ah Fahmi AHZ, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah (Sekda) Ugas Irwanto, dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Apel dimulai dengan masuknya lambang daerah “Prasaja Ngesti Wibawa,” yang dibawa oleh anggota Satpol PP Kabupaten Probolinggo. Simbol ini mengingatkan bahwa semua capaian yang dirasakan masyarakat saat ini adalah amanah dari para leluhur dan hasil perjuangan panjang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Sumarmi Rasit, membacakan sejarah Kabupaten Probolinggo, sementara Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE, membacakan kutipan inspiratif dari RA Kartini untuk mengenang perjuangan emansipasi perempuan Indonesia.
Dalam amanatnya, Bupati Haris mengajak seluruh ASN, tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan elemen masyarakat untuk merenungkan kembali sejarah panjang Kabupaten Probolinggo yang telah berusia hampir tiga abad. “Harjakapro ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah momen untuk mengenang perjuangan tokoh-tokoh pendahulu dan memproyeksikan langkah ke depan dengan lebih mantap,” ungkapnya.
Bupati Haris menegaskan bahwa tagline “Probolinggo SAE” akan menjadi semangat baru bagi daerah. SAE merupakan akronim dari Sejahtera, Amanah-Religius, dan Eksis Berdaya Saing, yang menggambarkan visi besar pembangunan lima tahun ke depan. “Tagline ini bukan sekadar jargon, tetapi wujud komitmen kami untuk membangun Kabupaten Probolinggo yang lebih baik,” jelasnya.
Menanggapi berbagai spekulasi di media sosial, Bupati Haris meminta semua pihak untuk tetap tenang dan fokus bekerja. “Jangan mudah termakan isu medsos. Kita adalah tim dengan banyak pekerjaan rumah besar dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, ketahanan pangan, hingga tata kelola pemerintahan. Mari tetap fokus dan saling mendukung,” terangnya.
Bupati Haris juga menekankan pentingnya membangun sinergi dengan daerah tetangga seperti Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Jember. “Kita bukan pesaing, kita sahabat. Sinergi regional ini akan membantu menempatkan Kabupaten Probolinggo dalam peta pembangunan provinsi dan nasional secara lebih signifikan,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Haris menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat dan tokoh yang telah bersinergi membangun Kabupaten Probolinggo dengan semangat gotong royong. “Saya berharap semangat Harjakapro tahun ini menjadi pelecut untuk meningkatkan etos kerja dan kualitas pelayanan publik. Mari kita jaga semangat, soliditas, dan energi dalam menyongsong masa depan Kabupaten Probolinggo yang lebih maju dan bermartabat,” pungkasnya. (awr)