Tangerang | Fixsnews.co.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah di Indonesia mengalami peningkatan belakangan ini. Sebagai langkah preventif untuk menangani kasus DBD di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan memaksimalkan peran Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) untuk melakukan sosialisasi di wilayah.
Melalui 39 puskesmas yang ada di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan mendorong para Kader Jumantik untuk terjun ke lapangan. Salah satu contohnya adalah Puskesmas Sukasari, Kecamatan Tangerang. Kepala Puskesmas Sukasari, dr. Elly Herawati, mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi secara langsung kepada pasien yang berobat ke puskesmas dan melalui para kader di wilayah. Salah satu program yang diluncurkan adalah Baba Resik 10.10, yang bertujuan untuk memberantas sarang nyamuk Aedes dan jentik di 10 habitat selama 10 menit.
“Kami terus melakukan sosialisasi secara rutin di wilayah dan di puskesmas. Program Baba Resik 10.10 kami terapkan di Puskesmas Sukasari bersama seluruh pegawai, baik di poli, ruangan kantor, hingga halaman puskesmas. Kami memiliki sebanyak 32 Kader Jumantik yang siap membantu,” ungkap dr. Elly, Rabu (9/7/2025).
Salah seorang Kader Jumantik RW 15 Kelurahan Sukasari, Nuryati Sri Sawitri, menyampaikan bahwa setiap bulan, Kader Jumantik melakukan kunjungan langsung untuk memeriksa rumah warga. Selain memeriksa jentik, mereka juga melakukan sosialisasi. “Kami berkeliling ke rumah warga, terutama saat musim hujan. Kami memastikan setiap rumah memiliki Jumantik dan menerapkan program Baba Resik 10.10,” ujarnya.
Diharapkan, seluruh warga Kelurahan Sukasari dan Kota Tangerang secara umum dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya untuk mencegah kasus DBD. “Mari kita jaga kebersihan lingkungan. Periksa jentik nyamuk di tempat penampungan air, dan luangkan waktu selama 10 menit untuk membersihkan rumah. Dengan begitu, kita dapat terhindar dari DBD,” tutup Nuryati.(Awr)