Jember-jatim | fixsnews.co.id-Pariwisata tidak hanya bergantung pada keindahan alam, tetapi juga dapat mencakup berbagai jenis wisata seperti perkebunan, pertanian, religi, sejarah, hingga kesehatan yang dikemas dalam bentuk wisata edukasi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember, Bambang Rudianto, menyatakan bahwa Jember memiliki potensi pariwisata yang sangat lengkap. Dengan wisata di lereng pegunungan dan sekitar 100 kilometer kawasan pesisir, Jember menawarkan beragam pilihan bagi wisatawan.
Bambang Rudianto menekankan pentingnya mengembangkan wisata edukasi dan berencana untuk mempromosikan potensi ini kepada sekitar 650 ribu siswa dan mahasiswa di Jember. Dia mengungkapkan bahwa tidak semua orang mengetahui kekayaan yang dimiliki oleh Kota Pandalungan ini. “Kami akan membuat jadwal bagi mereka untuk melakukan perjalanan wisata di Jember,” tuturnya.
Untuk merealisasikan rencana ini, Disparbud Jember akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perhubungan (Dishub), pelaku angkutan kota dan perdesaan, serta Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat. Harapannya, siswa dan mahasiswa dapat ikut berperan dalam mempromosikan pariwisata di Jember.
Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jatim, Sujai Asmed, menambahkan bahwa wisata edukasi merupakan peluang yang harus segera dimanfaatkan. Dia menyarankan agar wisata edukasi digabungkan dengan paket wisata lainnya. “Ada banyak paket wisata yang belum digarap. Ini bisa menjadi peluang untuk menyerap tenaga kerja, khususnya pramuwisata,” tegasnya.
Sujai juga menjelaskan bahwa selain Jember Fashion Carnaval (JFC), Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember merupakan salah satu daya tarik yang dikenal di dunia. Tempat ini hanya ada dua di dunia dan telah dipatenkan, sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara, bukan hanya wisatawan domestik. “Potensinya luar biasa. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang itu,” katanya.
Bupati Jember, Hendy Siswanto, menambahkan bahwa dunia pariwisata selalu berkembang. Saat ini, pariwisata tidak hanya terbatas pada kunjungan ke tempat wisata alam seperti pantai dan pegunungan. Ada banyak bentuk wisata lain yang dapat dikembangkan di Jember, termasuk wisata pengolahan tanaman pertanian, kesehatan, pendidikan, dan religi. “Ini bisa menjadi salah satu kekuatan yang dapat menjadi objek wisata berkelanjutan dan edukasi bagi warga Jember,” imbuhnya.
Jika wisata edukasi ini dikembangkan, Hendy percaya bahwa hal tersebut akan menarik minat wisatawan dan memberikan pengalaman yang berbeda. Misalnya, konsep “tour the farm” akan memberikan pengalaman baru bagi wisatawan dalam dunia pertanian, mulai dari proses tanam, perawatan, hingga panen dan pascapanen. “Ada potensi wisata edukasi yang bisa terus kita kembangkan,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Jember berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik dan berkelanjutan.(Dilli)