Kabupaten Tangerang, Fixsnews.co.id-Persiapan untuk Pembelajaan Tatap Muka Terbatas (PTMT) telah dilakukan oleh sekolah-sekolah, begitu pun yang dilakukan oleh Sekolah Insan Teratai.
Persiapan dilakukan mulai dari membersihkan ruang kelas, menyusun bangku dan meja, membersihkan kaca jendela dan lain sebagainya. Kerinduan guru-guru akan hadirnya siswa di ruang kelas sangat terasa. Oleh karena itu, guru-guru bahu-membahu melakukan berbagai persiapan menyambut siswa guna pembelajaran tatap muka. Begitu pun siswa-siswi sangat ingin belajar di ruang kelas, sangat antusias mendengar pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim yang menyatakan sekolah sudah bisa dibuka kembali, namun masih terbatas.
Baca Juga : KPK Apresiasi Gerak Cepat PLN Amankan Aset Negara
Untuk memantau keadaan sekolah, para donatur tetap Sekolah Insan Teratai yang diwakili Elfin dan Lusi mengunjungi sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2012, Kamis (2/9). Kedua perempuan hebat tersebut didampingi Ketua Yayasan Insan Teratai Sejati, Siang Riani Hadiman, memantau keadaan ruang kelas dan ruang guru TK, kemudian dilanjutkan ke area SD, SMP, dan SMK. Setelah itu acara di tempatkan di aula dengan menerapkan prokes.
Dalam sambutannya, Elfin mengatakan rindu untuk berkunjung di sekolah ini. “Biasanya dalam setahun bisa beberapa kali ke sini. Namun, sejak pandemi kita harus berada di rumah masing-masing. ujar Elfin yang akrab disapa Mami Elfin.
“Tidak banyak berubah, hanya guru-gurunya bertambah banyak,” tambah Elfin dengan senyumnya yang khas.
Hal yang sama juga disampaikan Lusi, “Senang bisa ke sini lagi. Apalagi saya, sudah lama tidak berkunjung. Saya sangat bahagia, kami disambut dengan begitu hangat.”
Mereka berdua mengingatkan kepada guru-guru untuk tetap semangat dalam mendidik dan mengajar anak bangsa. Apa pun tantangannya, dapat dihadapi dengan baik.
Ketua Yayasan Insan Teratai Sejati, Siang Riani Hadiman menyatakan rasa gembiranya dengan kehadiran dua donatur yayasan. Dengan adanya rasa kepedulian para donatur terhadap pendidikan, maka sekolah ini dapat terus berjalan guna mendidik dan mencetak generasi bangsa yang tidak hanya mengutamakan bidang akademik, tapi yang utama adalah pendidikan karakter.
Acara dilanjutkan dengan persembahan lagu PNK (Pendidikan Nilai-Nilai Kemanusiaan) yang dibawakan oleh guru-guru, yaitu lagu “Sungguh Indah” dan “Hadirkan Cinta”. Kemudian acara ditutup dengan joget bersama yang diiringi lagu “Maumere” dan doa. (ellen)
Satu setengah tahun menuju tahun kedua, pandemi Corona-19 yang merubah tatanan pendidikan di Indonesia. Tak pelak rasa bosan sudah mulai menyelimuti.(elen)