Presiden Biden Mundur dari Pencapresan Amerika Serikat

Caption:Presiden Joe Biden berpidato dalam konferensi pers, 11 Juli 2024, di Washington, DC. Joe Biden menyatakan ia mengundurkan diri dari pencalonan Pilpres AS 2024, Minggu 21 Juli 2024.

WASHINGTON,Fixsnews.co.id—
Pengunduran diri Biden dari pencapresan ini hanya berselang empat bulan sebelum hari pemilu.

Keputusan ini diambil setelah meningkatnya tekanan dari sekutu-sekutu Biden di Partai Demokrat untuk mundur setelah debat capres pada 27 Juni – di mana presiden berusia 81 tahun itu tidak banyak bicara, sering memberikan jawaban yang tidak masuk akal, dan tidak mempersoalkan kebohongan-kebohongan yang disampaikan Trump.

Biden berencana untuk menjalani sisa masa jabatannya, yang akan berakhir tepat pukul 12 siang, tanggal 20 Januari 2025.

“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai presiden. Dan meskipun sudah menjadi niat saya untuk kembali mencalonkan diri, saya percaya bahwa (pengunduran diri ini) merupakan kepentingan terbaik bagi partai saya dan negara, dan hanya memusatkan perhatian pada pemenuhan tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan ini,” tulis Biden dalam sebuah surat yang diunggah ke akun X-nya.

Biden, yang tetap tinggal di rumah pantainya di Delaware setelah didiagnosis positif COVID-19 minggu lalu, mengatakan akan berpidato pada pekan ini untuk menyampaikan “rincian” tentang keputusannya.

Gedung Putih mengonfirmasi keaslian surat tersebut.

Kamala Harris Dipilih Jadi Capres Demokrat

Para pemimpin Partai Demokrat telah memilih Wakil Presiden Kamala Harris untuk memimpin partai mereka melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024. Harris, yang berusia 59 tahun, adalah perempuan, orang kulit hitam, dan keturunan Asia Selatan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden.

Pengumuman ini merupakan kejutan terbaru dalam kampanye menuju ke Gedung Putih yang dilihat oleh kedua partai politik sebagai pilpres yang paling penting dalam beberapa generasi. Pengumuman Biden ini terjadi hanya beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump di sebuah rapat umum di Pennsylvania.

Belum pernah ada calon presiden dari sebuah partai yang keluar dari persaingan dalam waktu yang begitu dekat dengan hari pemilu. Paralel terdekat adalah Presiden Lyndon Johnson yang, setelah dikecam sengit karena Perang Vietnam, mengumumkan pada bulan Maret 1968 bahwa ia tidak akan bertarung untuk masa jabatan berikutnya.

Partai Demokrat kini harus segera berusaha mencapai kesatuan pendapat dalam proses pencalonan presiden baru dalam hitungan minggu dan dalam waktu sangat singkat meyakinkan para pemilih bahwa calon itu memiliki kapabilitas untuk menjadi presiden dan mengalahkan Trump. Di sisi lain, Trump harus mengalihkan fokusnya ke lawan baru setelah bertahun-tahun memusatkan perhatiannya pada Biden.

Keputusan ini menandai akhir yang cepat dan mengejutkan dari karir Biden di dunia politik pemilihan selama 52 tahun, karena para donor, anggota parlemen, dan bahkan para ajudan mengungkapkan keraguan mereka bahwa ia dapat meyakinkan para pemilih untuk menjadi orang nomor satu di AS selama empat tahun lagi.

Biden memenangkan sebagian besar delegasi dan semua kontes pencalonan kecuali satu, yang akan membuat pencalonannya menjadi formalitas. Kini setelah ia mengundurkan diri, para delegasi tersebut akan bebas untuk mendukung kandidat lain.

Harris, yang berusia 59 tahun, tampaknya menjadi penerus alami, sebagian besar karena dia adalah satu-satunya kandidat yang dapat secara langsung memanfaatkan pundi-pundi dana kampanye Biden, sesuai dengan peraturan keuangan kampanye federal.

Konvensi Nasional Partai Demokrat dijadwalkan berlangsung pada 19-22 Agustus mendatang di Chicago. Semula Partai Demokrat telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pemungutan suara secara virtual (virtual roll call) untuk secara resmi mencalonkan Biden sebelum proses pemilihan dimulai. Tanggal untuk pemungutan suara belum ditetapkan, namun hal itu tampaknya kini tidak akan terjadi.(VOA/03)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan