Kabupaten Tangerang, Fixsnews.co.id ,– Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia. Hipertensi terus meningkat setiap tahunnya dan menjadi faktor risiko utama untuk berbagai penyakit serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis. Namun, masyarakat saat ini tidak perlu khawatir, karena penyakit darah tinggi termasuk dalam layanan yang dijamin oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Ini berarti, peserta BPJS Kesehatan dapat memperoleh akses terhadap pemeriksaan, pengobatan, dan pemantauan hipertensi tanpa perlu khawatir akan biaya tinggi. Salah satu yang merasakan manfaatnya yakni Anggi Setiawan (27) yang belum lama ini menderita penyakit darah tinggi hingga penglihatannya memiliki kondisi miopia atau minus dan mengharuskan menggunakan alat bantu kacamata.
“Sebelumnya saya sudah lama memiliki riwayat darah tinggi, tetapi belakangan ini kondisinya semakin sering mengganggu. Saya mulai mengalami keluhan seperti pusing berat, kelelahan, hingga penglihatan yang buram. Awalnya saya kira itu hanya efek biasa, tetapi setelah memeriksakan diri ke klinik terdekat, dokter menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi saya sudah mempengaruhi kesehatan mata saya. Saya didiagnosis mengalami gangguan penglihatan yang mengharuskan saya menggunakan kacamata. Seluruh proses pemeriksaan, mulai dari cek tekanan darah, konsultasi dengan dokter umum, pemeriksaan mata oleh dokter spesialis, hingga pembuatan kacamata, semuanya dijamin oleh BPJS Kesehatan tanpa biaya tambahan. Bersyukur, saya telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tujuh tahun lamanya, saya merasa sangat terbantu, karena tanpa Program JKN mungkin biaya pengobatan dan pembuatan kacamata akan cukup berat bagi saya,’’ cerita Anggi, Sabtu (26/4/2025).
Program JKN terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Peserta tidak perlu lagi menambah iur biaya di fasilitas kesehatan, selama mengikuti prosedur yang berlaku. Semua pelayanan kesehatan yang sesuai dengan ketentuan, sepenuhnya dijamin oleh Program JKN. Hal ini yang juga dirasakan oleh Anggi sejak awal menjadi peserta JKN, dengan dirinya yang didaftarkan sebagai segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di perusahaan tempatnya bekerja, Anggi tidak perlu khawatir memikirkan iuran yang dibayarkan setiap bulannya, karena telah dibayarkan oleh perusahaannya dengan dipotong dari upah yang dirinya terima.
“Kini, setelah menjalani pengobatan, kondisi kesehatan saya jauh lebih stabil. Tekanan darah saya lebih terkontrol, dan aktivitas sehari-hari menjadi lebih nyaman karena penglihatan saya sudah jauh lebih baik. Saya merasa sangat terbantu. Dalam kondisi seperti ini, biaya pemeriksaan spesialis dan pembuatan kacamata tentu tidak sedikit. Namun berkat program JKN, saya bisa mendapatkan perawatan yang saya butuhkan tanpa harus khawatir soal biaya. Saya bersyukur menjadi peserta JKN. Program ini menjadi penyelamat, tidak hanya untuk saya, tetapi untuk banyak orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Terima kasih BPJS Kesehatan, telah hadir untuk kami semua,” tutur Anggi.
Besar harapan Anggi agar Program JKN dapat terus berkelanjutan kedepannya, dirinya menyampaikan bahwa saat ini masyarakat menginginkan peningkatan edukasi dan sosialisasi tentang hak dan kewajiban peserta JKN. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan peserta dapat menggunakan layanan kesehatan dengan lebih bijak dan tepat, sehingga Program JKN dapat terus berjalan dengan efektif. Dengan memperhatikan suara dan harapan masyarakat, Program JKN diharapkan mampu menjadi pondasi kuat bagi terciptanya Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera di masa depan. (***/01)
