Pasuruan-jatim | fixsnews.co.id-Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan di tahun ini sudah hampir selesai.
Hampir selesainya perbaikan RTLH ditandai dengan penyerahan bantuan sosial (Bansos) oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPH) di Balai Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kamis (19/9/2024) siang.
Tak hanya itu saja, Andriyanto juga meninjau salah satu rumah warga yang baru saja selesai diperbaiki. Yakni rumah Abdul Karim (41), warga Desa Wonokerto.
Saat dikunjungi, Karim mengaku berterima kasih. Sebab kini ia bisa melihat rumahnya tak lagi bocor saat musim hujan tiba.
“Dulu pas hujan selalu bocor karena dindingnya dari bambu. Dan sekarang sudah diperbaiki Pemda. Matur nuwon,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Andriyanto menegaskan perbaikan RTLH sangat ditunggu oleh warga yang kondisi rumahnya mengalami kerusakan cukup parah. Sebab kini warga dapat tinggal lebih nyaman dan tak lagi was-was.
“Karena ketika saya ngobrol dengan Pak Karim, beliau mengaku bersyukur karena bisa tinggal di rumahnya dengan nyaman dan nggak was-was,” katanya.
Ke depan, Pemkab Pasuruan menurut Andriyanto akan terus mengalokasikan anggaran perbaikan RTLH. Sebut saja di tahun 2025 mendatang masih ada 2000 lebih RTLH di Kabupaten Pasuruan yang butuh perbaikan.
“Kita masih ada PR dua ribu lebih RTLH yang harus diperbaiki. Mudah-mudahan secara berkala dapat rampung,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono menjelaskan, untuk tahun ini jumlah RTLH yang diperbaiki sebanyak 573 unit. Rumah warga kurang mampu tersebut tersebar di 112 desa/kelurahan di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
Per satu rumah, bansos yang diberikan sebesar Rp 15 juta dengan rincian Rp 12 juta untuk pembelian bahan material dan Rp 3 juta digunakan sebagai upah kerja.
Kalau ditotal, anggarannya mencapai Rp 8,595 Milyar, terdiri dari DAU (Dana Alokasi Umum) Rp 2,460 Milyar untuk perbaikan 164 unit. Kemudian DBHCHT sebesar Rp 5,295 Milyar untuk 353 unit; serta insentif fiskal sebesar Rp 840 juta untuk 56 unit.
“Sampai bulan september ini sudah terealisasi sebanyak 556 unit, dan akan kita selesaikan semuanya dalam waktu dekat,” jelasnya. (Dilli)