PANDEGLANG,Fixsnews.co.id– Diskusi literasi digital ”Indonesia Makin Cakap Digital” besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan hadir di tengah Pesta Rakyat Cibaliung (PRC) Reborn 2023, di Lapangan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (17/8) siang, mulai pukul 10.30 WIB.
Selain diskusi, event tahunan dalam rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78, yang menjadi kebanggaan warga masyarakat Cibaliung itu, juga menyuguhkan berbagai macam kegiatan. Mulai dari turnamen olahraga, pertunjukan seni tradisi, hingga pertunjukan seni musik, dan hiburan lainnya.
Diskusi luring (offline) yang ”chip in” dalam rangkaian acara Agustusan itu mengusung tema ”Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi!”. Ada tiga narasumber yang dijadwalkan hadir memberikan materi.
Mereka adalah Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Pandeglang Gunara Daradjat, dosen Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten Neka Fitriyah, pembina Komunitas Film Pramuka (KFP) Habibie Yukezain, dan Joan Permana selaku moderator.
”Diskusi literasi digital masuk desa lintas komunitas ini bisa diikuti gratis. Caranya, silakan mendaftar secara online ke link registrasi di https://s.id/pendaftaranpandeglang1708. Peserta akan mendapat e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (16/8).
Selain warga masyarakat, diskusi lintas komunitas itu rencananya juga akan dihadiri sejumlah komunitas sebagai peserta. Di antaranya: Komunitas Mendung Berkah, Komunitas Mahendra Jaya (KMJ), Sukajadi Bersatu, Komunitas PRC, dan Komunitas Cibaliung Dermawan.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, media digital seperti media sosial merupakan media yang paling efektif untuk menyebarkan informasi kepada publik. Efektif, karena tidak perlu didistribusikan lagi ke publik secara fisik, cukup dengan memiliki akses internet.
”Penyebaran informasi pada media online sangat mudah dilakukan, karena tidak ada aturan yang mengekang dalam penulisan sebuah informasi pada media online,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Menurut Kemenkominfo, penyaringan informasi pada media online tidak dapat dilakukan. Semua orang yang memiliki akses ke dalam media online dapat melakukan penyebaran informasi tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. Bahkan, penyebaran informasi ini dilakukan dengan cara anonymous atau sumber yang tidak jelas faktanya.
”Karena ketidakjelasan fakta yang disebarluaskan, maka informasi bersifat hoaks dan dapat menimbulkan ujaran kebencian. Bahkan ada sebagian yang sengaja memprovokasi, sehingga mengancam persatuan dan keutuhan bangsa,” tegas Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, hoaks kini tidak hanya tersebar melalui media online. Meskipun persentasenya masih kecil, namun media arus utama juga terkontaminasi dan kadang menerbitkan hoaks. Persentase media yang menyebar hoaks seperti radio (1,20 persen), media cetak (5 persen), dan televisi (8,70 persen).
”Adapun media online penyebar hoaks pada saat ini beragam, yakni: aplikasi chat seperti WhatsApp, Line, Telegram sebanyak 62,80 persen, situs web (34,90 persen), dan media sosial (92,40 persen), menyebar di aplikasi Instagram, Facebook, Twitter,” pungkas Kemenkominfo.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (Red)