Tangerang, Fixsnews.co.id- – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paku Haji Kabupaten Tangerang menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sebagai Rumah Sakit Terbaik dalam implementasi dan capaian indikator program Tuberkulosis (TBC) tahun 2024, di Batam, Rabu (4/12/24).
Penghargaan tersebut disampaikan pada acara yang digelar oleh Kemenkes RI yang merupakan bagian dari upaya untuk mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya agar lebih proaktif dalam menangani masalah kesehatan masyarakat,
Direktur UPTD RSUD Pakuhaji, dr. Umie Kulsum, menyampaikan terima kasih mendalam kepada seluruh staf RSUD Pakuhaji atas kerja keras, dedikasi, dan pengabdian mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Tangerang.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen yang telah bekerja dengan penuh semangat, profesionalisme, dan komitmen tinggi. Setiap langkah yang kami ambil, baik besar maupun kecil, memberikan dampak positif yang sangat berarti bagi pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
dr. Umie Kulsum mengungkapkan dengan diraihnya penghargaan tersebut menjadikan motivasi untuk lebih maju serta meningkatkan pelayanan di RSUD Pakuhaji terutama pada program penanganan Tuberkulosis.
“Penghargaan ini merupakan bentuk kerja keras kami di RSUD Pakuhaji dan kedepannya kami akan terus berinovasi dan menciptakan perubahan positif bagi pelayanan masyarakat di RSUD Pakuhaji,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, dr. Umie Kulsum menjelaskan, program pelayanan Tuberkulosis di RSUD Pakuhaji menggunakan strategi penanggulangan TB yang dikenal dengan Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course), disamping secara cepat menekan penularan, juga mencegah berkembangnya MDR TB.
“Fokus utama DOTS merupakan penemuan dan penyembuhan pasien dimana untuk prioritas diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini juga akan memutuskan rantai penularan TB sehingga dengan demikian bisa menurunkan insiden TB di masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa dalam menangani penderita Tuberkulosis pihaknya rutin melakukan pelaporan kondisi pasien dengan Sistem Informasi Tuberkulosis (STIB) berbasis online setiap bulan.
“Pelaporan SITB sistem informasi tuberkulosis yg berbasis online kita tulis dan kita laporkan per bulan sesuai dengan kunjungan pasien TB paru yg berobat ke RSUD Pakuhaji, baik pemeriksaan dan diagnosa dari spesialis paru dan hasil pemeriksaan laboratorium nya,” ujarnya.
dr. Umie mengungkapkan lebih dari ratusan pasien yang telah datang ke RSUD Pakuhaji untuk melakukan pengobatan Tuberkulosis atau penyakit Tb Paru.
“Pelayanan kita terima dari mana saja ada yang dari kecamatan legok, tigaraksa khususnya pantura serta kiriman pasien dari puskesmas di utara,” tutupnya.(Len)