Tangerang,Fixsnews.co.id-Pemerintah Kota Tangerang terus menunjukkan kepedulian terhadap warganya yang mengalami masalah sosial melalui layanan Rumah Singgah yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos). Fasilitas ini hadir sebagai tempat penampungan sementara bagi mereka yang masuk dalam kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Mulyani, menjelaskan bahwa Rumah Singgah berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi warga terlantar, orang dengan gangguan jiwa, maupun mereka yang mengalami masalah sosial lainnya.
“Rumah Singgah ini menjadi tempat sementara untuk PPKS hasil penjangkauan petugas atau laporan masyarakat. Mereka diberikan kebutuhan dasar, bimbingan sosial, hingga diarahkan untuk mendapatkan solusi terbaik,” ujar Mulyani.
Layanan di Rumah Singgah mencakup tempat tidur yang layak, makanan tiga kali sehari, pakaian (sandang), serta bimbingan rohani dan mental. Dukungan spiritual ini dinilai penting untuk membangkitkan semangat para penghuni agar bisa kembali menjalani hidup dengan lebih positif.
“Kami tidak hanya memberikan tempat tinggal, tetapi juga membekali mereka dengan pembinaan mental, sosial, hingga merujuk ke layanan rehabilitasi atau mengembalikan ke keluarganya,” tambahnya.
Sepanjang tahun ini, hampir 400 orang telah mendapatkan manfaat dari layanan Rumah Singgah. Data terbaru menunjukkan ada sembilan penghuni aktif yang sedang dalam proses penanganan.
Layanan Sosial 24 Jam, Siap Tangani Kasus Mendesak
Rumah Singgah ini beroperasi selama 24 jam, memungkinkan penanganan cepat bagi kasus sosial mendesak di Kota Tangerang. Siapa pun yang mengalami atau menemukan kondisi sosial darurat dapat langsung menghubungi Dinas Sosial setempat.
“Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat tahu bahwa Dinsos memiliki Rumah Singgah. Ini adalah layanan terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan pertolongan sosial,” jelas Mulyani.
Ke depan, Dinas Sosial berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Rumah Singgah agar tidak hanya menjadi tempat penampungan, tetapi juga pusat rehabilitasi sosial yang lebih representatif.
“Harapan kami, Rumah Singgah menjadi tempat intervensi sosial yang efektif. Bukan hanya membantu sementara, tapi benar-benar mengembalikan kemandirian warga,” tutupnya.(Awr)