Dalam pemaparan Bapak Menteri terkait Banten sebagai penyangga ibukota, beberapa di antaranya memfasilitasi peningkatan kapasitas perhubungan darat melalui kereta api maupun perhubungan darat dalam arti luas, demikian SERANG (FN)- Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar mengatakan bahwa Pemprov Banten sebagai penyangga ibukota memfasilitasi peningkatan kapasitas perhubungan darat melalui kereta api maupun perhubungan darat dalam arti luas.
Hal itu disampaikan usai menerima dan mendampingi Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke Provinsi Banten di Stasiun Serang, Kota Serang, Sabtu (18/01/2020).
“Disampaiakan pula, akan segera dilakukan reaktivasi kereta api yang nanti antara kawasan Lebak dan Pandeglang terkoneksi. Kemudian akan dilanjutkan juga konektivitas ke Merak. Kapasitas saat ini dengan kecepatan 40 km/jam, akan ditingkatkan menjadi 70 km/jam,” tambah Sekda.
Dijelaskan, terkait perhubungan laut, beberapa waktu lalu sempat didiskusikan Wapres KH Ma’ruf Amin tentang rencana pembangunan Pelabuhan Bojonegara. Namun menurut penjelasan Menhub Budi Karya, saat ini ada pengembangan pelabuhan laut di tiga titik.
“Kita akan lihat optimalisasi itu seperti apa. Harapan besarnya, Pemprov Banten perlu mendapatkan kemanfaatan akses terhadap adanya fasilitas pelabuhan tersebut. Baik dalam menumpang produktivitas administrasi Pemprov Banten yang beragenda ekspor impor. Apabila berjalan dengan baik, kemungkinan besar akan meningkatkan pendapatan,” ungkap Sekda.
Sementara itu pada perlintasan sebidang di Tangerang, disepakati untuk berkomunikasi ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mendapatkan fly over. Rencana pembangunan dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.
“Secara umum, kalau itu semua berjalan baik masyarakat mendapatkan nilai tambah ekonomi, kemudahan akses, dan seterusnya. Ekonomi kita akan terus berkembang,” pungkas Sekda.
Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan Kemenhub ingin memetakan apa yang menjadi rencana besar Serang sebagai daerah penunjang Jakarta. Dari sekarang harus dilakukan penataan dengan baik agar pembangunan-pembanguna itu selaras dengan pembangunan Jakarta.
“Di masa mendatang, dalam lima atau 10 tahun di sini akan ada double track, ada elektrifikasi. Tapi memang ada satu tahapan. Dua tahun ini ada perbaikan dari rel yang ada untuk peningkatan kecepatan supaya dari Rangkasbitung sampai Merak bisa satu jam,” ungkap Menhub.
Dikatakan, pembicaraan beberapa hal terutama mengenai pelabuhan, Kemenhub akan kembali memetakan. Saat ini ada tiga pelabuhan swasta besar yang akan dibangun, di antaranya Pelabuhan Warnasari.
“Saya akan koordinasikan itu apakah pelabuhan-pelabuhan ini bisa mengakomodir logistik di Banten. Kalau dia bisa mengakomodir, pelabuhan yang harus kita bangun itu tidak perlu,” ungkap Menhub.
Terkait perlintasan satu bidang, menurut Menhub Budi Karya tidak ada masalah, akan diselesaikan dengan dikoordinasikan ke Kementrian PUPR.
Masih menurut Menhub, saat ini perjalanan kereta api Rangkasbitung – Merak masih di bawah 20 perjalanan dengan kecepatan 40 km/jam akan ditingkatkan menjadi 70 km/jam. Cukup satu lintasan. Elektrifikasi akan dilakukan ketika perjalanan kereta sudah di atas 50 perjalanan. Ketika perjalanan sudah di atas 100, akan ada dua jalur (double track).
“Tapi nanti harus dipersiapkan statiunnya, tempat parkirnya dan juga antar modanya. Stasiun sebagai transit oriented system, perjumpaan antara angkutan masal dengan angkutan biasa. Dari sekarang mumpung belum metropolitan, bisa direncanakan,” pungkas Menhub.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Serang Syafrudin, Bupati Lebak Ity Octavia Jayabaya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo, serta para tamu undangan.(hms/Ben)