Selamat dari Ledakan Gas, Arini: “Program JKN Menyelamatkan Hidup Saya’’

oleh
oleh
Arini Susmika Putri (28), warga Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang menjadi korban ledakan akibat kebocoran LPG dirawat menggunakan program JKN yang diikutinya. (ist).
Arini Susmika Putri (28), warga Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang menjadi korban ledakan akibat kebocoran LPG dirawat menggunakan program JKN yang diikutinya. (ist)

Kabupaten Tangerang, Fixsnews.co.id ,– Musibah bisa datang tanpa diduga, dan tentunya dapat mengubah hidup seseorang dalam sekejap. Hal inilah yang dialami oleh Arini Susmika Putri (28), warga Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang menjadi korban ledakan akibat kebocoran Liquefied Petroleum Gas (LPG) beberapa waktu lalu. Akibat insiden tersebut, Arini mengalami luka bakar serius dan harus menjalani hingga 12 kali operasi debridement. Namun di balik tragedi itu semua, ada secercah harapan bagi Arini, yakni seluruh biaya pengobatan dan perawatan yang dijalaninya selama hampir dua bulan di Rumah Sakit Umum Tangerang dijamin sepenuhnya oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Kalau bukan karena adanya Program JKN, saya tidak tahu bagaimana saya bisa membiayai seluruh perawatan medis yang saya jalani hingga saat ini. Sejak pertama kali saya dirawat di rumah sakit hingga menjalani tindakan operasi, saya sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepeserpun karena semua dijamin oleh BPJS Kesehatan. Saya sangat bersyukur dan lega karena telah menjadi peserta JKN sejak tiga tahun yang lalu. Kala itu, saya mendaftar tanpa pernah membayangkan bahwa saya akan mengalami musibah sebesar ini. Kejadian seperti ini memang tidak bisa diprediksi dan bisa menimpa siapa saja dan kapan saja,’’ ujar Arini (24/7/2025).

Saat ini, Arini merupakan peserta JKN aktif dengan segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang ditanggung oleh tempatnya bekerja. Ketika musibah terjadi di rumahnya, ia sedang memasak seperti biasa, namun tak disangka selang gas bocor dan percikan api dari kompor memicu ledakan yang membakar sebagian tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapat penanganan intensif. Tim medis melakukan berbagai tindakan sesuai prosedur, termasuk tindakan operasi sebanyak 12 kali yang salah satunya termasuk pembersihan luka bakar atau debridement untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Meski masih dalam masa pemulihan, Arini kini telah bisa berbicara dan dapat memberikan kisahnya terkait pengalamannya menjadi peserta JKN. Ia berharap, pengalaman pahit yang ia alami bisa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat luas agar tidak menunda untuk mendaftar sebagai peserta JKN agar kesehatan bagi setiap masyarakat dapat terlindungi.

“Saya ingin semua masyarakat Indonesia sadar betapa pentingnya terdaftar aktif sebagai peserta JKN. Kita tidak pernah tahu kapan akan tertimpa musibah atau sakit. Dengan BPJS Kesehatan, kita juga tidak perlu khawatir soal biaya kalau harus dirawat di rumah sakit. Apalagi iuran per bulan yang dibayarkan juga tidak terlalu mahal, namun manfaatnya luar biasa besar, terutama di saat darurat seperti ini. Saya benar-benar merasa tertolong,’’ tutur Arini.

Peristiwa yang dialami Arini menjadi bukti nyata bahwa Program JKN menyelamatkan nyawa dan meringankan beban finansial masyarakat. Banyak pasien lain di Indonesia yang juga mendapatkan manfaat serupa, baik untuk perawatan luka, pengobatan penyakit kronis, hingga tindakan medis besar seperti operasi. BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh peserta. Melalui kolaborasi dengan berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, BPJS Kesehatan memastikan peserta yang mengalami kejadian darurat seperti yang dialami Arini tetap mendapatkan hak pelayanan medis yang layak dan tanpa diskriminasi.
Kini, Arini masih dalam tahap pemulihan fisik dan emosional, namun ia tetap optimis akan pulih seperti sedia kala. Ia juga menyampaikan harapan agar BPJS Kesehatan bisa terus ada dan menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama bagi masyarakat yang belum terdaftar.

“Harapan saya, BPJS Kesehatan akan selalu ada karena ini sangat penting bagi masyarakat yang sedang membutuhkan. Jangan sampai ada yang tidak bisa berobat hanya karena masalah biaya,” tutup Arini (***/01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *