Semarak Hajatan Budaya Batuceper, Festival Kebudayaan Lokal di Kota Tangerang

oleh

Tangerang, Fixsnews.co.id – Hajatan Budaya Batuceper kembali meramaikan aktivitas kebudayaan di Kota Tangerang dengan seremoni pembukaan yang meriah. Festival kebudayaan lokal ini merupakan satu-satunya di Kota Tangerang dan rutin digelar setiap tahunnya.

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyatakan bahwa Hajatan Budaya Batuceper tidak hanya menyajikan panggung hiburan dengan penampilan kebudayaan tradisional, tetapi juga berfungsi sebagai wadah untuk melestarikan warisan budaya lokal bagi masyarakat sekitar. “Saya sangat mengapresiasi kinerja panitia, budayawan, dan masyarakat yang telah menyukseskan hajatan budaya ini. Ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan pembangunan sosial di Kota Tangerang,” ujarnya pada Jumat (20/6/2025).

Festival ini berlangsung di Taman Embung Batusari dari 20 hingga 22 Juni 2025, dan dilengkapi dengan berbagai perlombaan kesenian tradisional bergengsi. Perlombaan tersebut meliputi lomba tari tradisional anak, lomba silat Betawi, lomba hadrah, dan lomba kasidah yang diikuti dengan antusias oleh para pelajar.

Camat Batuceper, Achsin Gufron Falfeli, menambahkan bahwa Hajatan Budaya Batuceper dapat membangkitkan potensi wisata budaya lokal di Kota Tangerang. “Hajatan ini diharapkan dapat memantik minat masyarakat untuk melestarikan budaya lokal, seperti mengunjungi Wisata Kampung Beksi Batusari,” jelasnya.

Hajatan Budaya Batuceper yang memasuki tahun ketiga ini diharapkan tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga membangkitkan destinasi wisata budaya yang dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempererat kerukunan, keharmonisan, dan gotong royong antarlapisan masyarakat, serta menjadi wadah pembelajaran karakter bagi generasi muda.

“Antusiasme masyarakat terhadap Hajatan Budaya Batuceper sangat tinggi, karena bermanfaat untuk mengangkat marwah budaya lokal yang telah dilestarikan dari tahun ke tahun,” ungkap Dadang Syaifullah, seorang warga dan pegiat budaya lokal. “Dengan perlombaan kesenian tradisional, kami berharap dapat melahirkan generasi muda yang mencintai kebudayaannya sendiri,” pungkasnya.(Awr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *