Caption: Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi selama KTT Liga Arab di Gaza, di Kairo hari Kamis, 4 Maret 2025.
Mesir, Fixsnews.co.id— Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengupayakan persatuan Arab sebagai respons terhadap usulan terbaru Presiden AS Donald Trump terkait Gaza. Dalam pidatonya pada pertemuan para pemimpin regional di Mesir pada hari Selasa (4/3), Abbas menekankan pentingnya solidaritas di tengah tantangan serius yang dihadapi perjuangan Palestina.
“Kita bertemu hari ini dalam KTT darurat Arab karena kita menghadapi tantangan serius yang mengancam perjuangan Palestina, khususnya seruan untuk pemindahan penduduk kami dari tanah air mereka, yang dengan tegas kami tolak,” ujar Abbas.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyusun usulan balasan terhadap seruan Trump agar Jalur Gaza dikosongkan dan diubah menjadi destinasi pantai, meskipun kelanjutan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih belum pasti. KTT ini diselenggarakan oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi dan dihadiri oleh emir Qatar, wakil presiden Uni Emirat Arab, serta menteri luar negeri Arab Saudi — negara-negara yang dukungannya sangat penting bagi rencana pascaperang. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Mesir telah menerbitkan draf rencana bernilai $53 miliar untuk membangun kembali Gaza pada tahun 2030 tanpa memindahkan penduduknya. Tahap pertama dari rencana ini menyerukan pemindahan persenjataan yang belum meledak dan pembersihan lebih dari 50 juta ton puing akibat pemboman dan serangan militer Israel.
Abbas juga menyatakan niatnya untuk menunjuk seorang wakil dan mengadakan pemilihan umum tahun depan “jika kondisinya memungkinkan.” Palestina belum mengadakan pemilihan presiden dalam 20 tahun sejak Abbas, seorang penentang Hamas, terpilih. Ia telah berulang kali membatalkan rencana pemilihan umum, dengan alasan perpecahan dengan Hamas dan penolakan Israel untuk mengizinkan pemungutan suara berlangsung di Yerusalem timur.
Abbas juga mengatakan pada pertemuan puncak Arab di Kairo bahwa dia akan memberikan amnesti kepada orang-orang yang dikeluarkan dari gerakan Fatah yang dipimpinnya.
Niat itu merupakan langkah yang dapat membuka jalan bagi saingannya, Mohammed Dahlan, untuk memainkan peran dalam partai tersebut.
Israel telah menolak peran apa pun pada masa depan bagi Otoritas Palestina di Gaza, dengan mengatakan bahwa otoritas itu korup dan tidak berkomitmen pada perdamaian.
Usul baru Abbas itu tampaknya tidak mungkin akan mengubah pemikiran tersebut. (VOA/03)