FIFGROUP meluncurkan program literasi keuangan bernama MENYALA (Menyuarakan Literasi Melalui Aksi) sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) pilar FIFGROUP Pintar, yang ditujukan untuk guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.Program MENYALA mencakup kegiatan Pelatihan Guru, Jam Sosial Mengajar, Talent Pool, dan Teacher Summit. Sejak diluncurkan pada April 2024, program ini telah melibatkan lebih dari 5.056 guru dan 14.512 siswa di lebih dari 200 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.Hingga akhir tahun 2024, Program MENYALA menargetkan keterlibatan 10.915 siswa dalam kegiatan Jam Sosial Mengajar dan memberikan pelatihan kepada 4.840 guru melalui Program Pelatihan Guru.
Jakarta,Fixsnews.co.id– PT Federal International Finance (FIFGROUP), anak perusahaan Grup Astra di bidang pembiayaan, terus memperkuat komitmennya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia melalui Program MENYALA (Menyuarakan Literasi Melalui Aksi). Program ini merupakan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dari pilar FIFGROUP Pintar yang menyasar guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.
Hingga November 2024, program ini telah melibatkan lebih dari 5.056 guru dan 14.512 siswa dari lebih dari 200 sekolah di berbagai wilayah Indonesia, dengan target akhir tahun melibatkan 10.915 siswa dan 4.840 guru.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, tingkat literasi keuangan siswa SMK/SMA baru mencapai 52,88%, angka yang masih berada di bawah target nasional OJK di tahun 2027 sebesar 65,0%. Masih rendahnya angka literasi keuangan ini membuat kelompok siswa, termasuk siswa SMK/SMA, menjadi rentan terhadap ancaman kejahatan finansial, termasuk pinjaman online ilegal, investasi palsu, dan judi daring.
“Program MENYALA hadir sebagai wujud nyata komitmen FIFGROUP dalam membangun generasi muda yang lebih melek finansial. Dengan program ini, kami berharap para pelajar tidak hanya memahami konsep keuangan, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dalam mengelolanya. Kami ingin mereka siap menghadapi tantangan finansial saat memasuki dunia kerja, sehingga mampu menjadi generasi yang lebih produktif dan berdaya saing,” ungkap Direktur FIFGROUP, Esther Sri Harjati.
Program MENYALA 2024 dari FIFGROUP mendapat apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Horas V. M. Tarihoran, menyatakan, “Apa yang dilakukan FIFGROUP melalui MENYALA 2024, melibatkan lebih dari 19.500 guru dan siswa, merupakan langkah luar biasa. Literasi dan inklusi keuangan adalah fondasi menuju masyarakat Indonesia yang cerdas finansial dan sejahtera. Guru sebagai duta literasi keuangan memiliki peran strategis dalam menciptakan multiplier effect yang positif bagi generasi muda.”
Hal senada disampaikan Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Uuf Brajawidagda. “Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah, seperti yang dilakukan FIFGROUP, adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya ini menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung literasi keuangan di seluruh negeri,” ujarnya.
Program MENYALA hadir dengan berbagai agenda, termasuk Pelatihan Guru, Jam Sosial Mengajar, Teacher Summit, Talent Pool, dan pembentukan Teacher Community. Dalam kegiatan Pelatihan Guru, FIFGROUP melibatkan ribuan guru secara daring dengan metode active learning yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan pengajaran berbasis literasi keuangan. Guru-guru yang telah dilatih kemudian menjadi fasilitator dalam Jam Sosial Mengajar, menyampaikan materi literasi keuangan kepada siswa dengan pendekatan interaktif, menargetkan hingga 35 siswa per guru.
Selain itu, agenda Teacher Summit yang direncanakan berlangsung di awal tahun 2025 di Jakarta akan menjadi forum apresiasi untuk guru-guru yang telah menunjukkan kontribusi luar biasa dalam program ini.
Melalui Program MENYALA, FIFGROUP juga mendukung kebijakan Link and Match yang diusung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Kebijakan ini bertujuan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan kompetensi lulusan SMK melalui berbagai langkah, termasuk pembelajaran berbasis proyek nyata, pelatihan teknologi untuk guru, dan sertifikasi kompetensi. FIFGROUP percaya bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri yang terwujud melalui program ini akan menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang siap bersaing di tingkat nasional dan global.
Program ini juga mencerminkan komitmen FIFGROUP dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin ke-10 tentang Pengurangan Ketimpangan. Selain itu, Program MENYALA sejalan dengan inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG), yang menempatkan pendidikan dan literasi keuangan sebagai pilar penting dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
Adi Nugroho, Siswa SMK Harapan Bangsa Surabaya mengutarakan pengalamannya setelah mengikuti kegiatan Jam Sosial Mengajar di program MENYALA. “Saya sangat tertarik mengikuti Program MENYALA karena banyak pengetahuan baru tentang keuangan yang saya dapatkan, seperti bagaimana mengelola uang dengan bijak dan mengenali risiko keuangan di dunia digital.”
Rina Susanti, Guru SMK Negeri 5 Jakarta menyampaikan manfaat dengan terselenggaranya program tersebut. “Program MENYALA ini benar-benar bermanfaat bagi kami para guru. Tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang literasi keuangan, tetapi juga membantu kami mengajarkan materi tersebut kepada siswa dengan cara yang lebih efektif dan relevan. Saya yakin dengan bekal ini, kami bisa membantu siswa lebih siap menghadapi dunia kerja nantinya.”
“Edukasi yang didapatkan oleh para guru dan siswa melalui program MENYALA ini menjadi akan bekal di masa depan. Pengelolaan keuangan hingga literasi yang baik tidak hanya menghindarkan generasi muda dari judi online, pinjaman ilegal, hingga potensi penipuan. Kesejahteraan akan menyertai orang-orang yang mampu mengelola keuangannya dengan bijak,” pungkas Esther.(Ben)