Wakil Bupati Tangerang Luncurkan Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II dalam Peringatan HPSN 2025

oleh

Kabupaten Tangerang, Fixsnews.co.id – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, meluncurkan kapal pembersih sampah (Interceptor) Neon Moon II yang merupakan sumbangan dari The Ocean Cleanup pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Acara ini mengusung tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi, dijelaskan bahwa peluncuran kapal ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HPSN. Selain peluncuran kapal, berbagai kegiatan lain juga telah dilakukan, seperti pembersihan sampah laut, penanaman mangrove, dan pelepasan hewan ke habitatnya.

DLHK Kabupaten Tangerang berkolaborasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar untuk mengurangi sampah di Sungai Cisadane. Pada hari yang sama, mereka menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk penanggulangan sampah, khususnya sampah kayu.

Fachrul Rozi menjelaskan bahwa sampah kayu yang diolah dengan mesin pencacah yang dihibahkan oleh PLTU Banten 3 Lontar akan digunakan sebagai bahan bakar. “Sampah campur yang diambil menggunakan Kapal Interceptor dari Coldplay dapat mencapai 2 hingga 3 ton, dan setelah itu, kami akan memisahkan sampah kayu untuk dicacah,” ujarnya di Bank Sampah Induk, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga.

Senior Manager PLTU Banten 3 Lontar, Ria Indrawan, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan DLHK dalam mengurangi sampah di Sungai Cisadane. “Kami memberikan hibah mesin pencacah kayu kepada DLHK, karena setelah dicacah, serbuk kayu tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar di PLTU,” jelasnya.

Ria juga menyebutkan bahwa PLTU Lontar membutuhkan sekitar 300 ton bahan bakar untuk operasionalnya, dan DLHK dapat membersihkan hingga 3 ton sampah kayu dari Sungai Cisadane setiap harinya. “Kerjasama ini saling menguntungkan dan membantu kami dalam mencukupi kebutuhan bahan bakar,” tutup Ria Indrawan.

Marco Piet, Direktur River The Ocean Cleanup, dan Demi Bartels, Manajer Pengembangan Bisnis The Ocean Cleanup, menjelaskan bahwa organisasi ini didirikan pada tahun 2013 oleh Boyan Slat, seorang penemu asal Belanda. Tujuan utama The Ocean Cleanup adalah menghilangkan 90% sampah plastik di lautan pada tahun 2040, serta mengembangkan teknologi untuk membersihkan ekosistem laut dari polusi plastik.

Demi Bartels juga menjelaskan cara kerja The Ocean Cleanup, yang menggunakan sistem penangkapan berbasis laut dan sungai. Mereka menerapkan penghalang terapung berbentuk corong yang ditarik oleh dua kapal, serta berbagai penghalang terapung dan sistem ekstraksi yang ditambatkan di sungai atau muara sungai.(By/01)