Warek III Univ. Pancasila: Nilai Luhur Pancasila Solusi Hadapi Permasalahan Bangsa Khususnya Radikalisme


Jakarta, Fixsnews ,- Berbagai tantangan dan kondisi saat ini sedang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari pandemi Covid-19 beserta dampaknya yang masih melanda, maupun situasi politik yang sedikit memanas. Kehidupan mahasiswa juga belakangan menjadi perhatian atas sikap kritisnya terhadap situasi yang ada, meskipun isu radikalisme di elemen kampus juga tidak kalah pentingnya.

Merespon situasi ini, Dr. Joko Hartanto, SH, M.Si (Wakil Rektor III Universitas Pancasila) menanggapi pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Kita tahu semakin hari tantangan bangsa semakin dinamis, disitulah dibutuhkan dan pentingnya menanamkan nilai luhur Pancasila disetiap lini kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menghadapi persoalan bangsa”, pada sela-sela kesibukkannya di Jakarta Jumat (30/10/2020).

Menurutnya peran mahasiswa memang sangat penting bagi penyeimbang iklim demokrasi nasional, tetapi yang perlu diingat adalah jalur yang mestinya ditempuh mahasiswa selain aksi di jalanan. “Dalam dunia demokrasi, aksi unjuk rasa memang diperbolehkan asalkan sesuai prosedur dan aturan yang ada, peran mahasiswa juga bagus sebagai penyeimbang iklim demokrasi kita”, imbuhnya. Namun yang juga perlu diingat adalah “mahasiswa adalah sosok terdidik, terpelajar, sehingga protes atau pendapat yang disampaikan alangkah lebih baik melalui kajian atau penelitian yang mendalam sehingga dihasilkan saran yang membangun.

“Memang beberapa kebijakan pemerintah terkadang dianggap sebagian pihak tidak menguntungkan, namun yang perlu diingat adalah bagaimana kontribusi kita kepada hal yang kurang dari pemerintah itu”, tandas Joko. “Saya sebagai Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bahkan melarang mahasiswa saya membawa nama Universitas dalam aksi unjuk rasa. Namun sebagai wujud demokrasi, saya juga tidak akan melarang apabila tetap mengikuti aksi-aksi unjuk rasa dengan catatan sebagai pribadi atau masing-masing”. Menurutnya, penting menjaga nama sebuah lembaga pendidikan terlebih belakangan aksi yang dilakukan juga tak jarang berakhir anarkis. “Niat saya hanya menghindarkan mahasiswa dari aksi anarkis, tapi kalo mereka tetap dengan membawa nama pribadi kan tanggung jawab juga pribadinya hanya dengan orang tuanya”. Berbeda jika mahasiswa meminta dukungan untuk melakukan kajian atau penelitian akademis, maka saya sebagai Warek Bidang Kemahasiswaan siap mendukung penuh sehingga bisa menghasilkan output yang bermanfaat, ujar Joko.

Selain itu, saat ditanya terkait munculnya isu radikalisme di lingkungan kampus, Joko tegas menjawab bahwa mahasiswa UP selalu dididik untuk menanamkan nilai luhur Pancasila. “Mahasiswa kita dididik selalu menanamkan nilai luhur Pancasila, sehingga harapannya tidak mudah terpapar paham-paham seperti radikal”, ujar Joko. Bahkan sebelumnya, kita juga telah mengadakan pentas seni secara daring karena pandemi, dengan maksud untuk meningkatkan gairah seni mahasiswa maupun mengingatkan kembali pentingnya nilai luhur Pancasila. “Kita juga dua minggu lalu sudah mengadakan pentas seni ditengah keterbatasan pandemi, mulai dari pentas teather, musik, yang jelas untuk meningatkan mahasiswa untuk tetap berkreasi positif ditengah situasi seperti ini dan tetap menanamkan nilai luhur Pancasila”, tutupnya. (*/02)