Probolinggo-Jatim | Fixsnews.co.id-Warga Dusun Karang Tengah Desa Tulupari Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo akhirnya mendapatkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo setelah mengalami krisis air bersih akibat sumur-sumur yang mengering, Jum’at (4/7/2025) sore.
Dalam kesempatan tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Probolinggo menyalurkan sebanyak 6.000 liter air bersih kepada warga terdampak. Distribusi air ini merupakan respons atas laporan dari Pemerintah Desa Tulupari terkait kondisi krisis air yang menimpa 70 Kepala Keluarga dengan total 210 jiwa di Dusun Karang Tengah Desa Tulupari Kecamatan Tiris.
Distribusi air bersih ini melibatkan kolaborasi antara TRC BPBD Kabupaten Probolinggo, perangkat Desa Tulupari serta Agen Penanggulangan Bencana (PB) Jawa Timur. Proses pembagian air bersih dilakukan secara terorganisir agar seluruh warga terdampak mendapat jatah sesuai kebutuhan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief mengatakan distribusi air bersih ini merupakan langkah darurat untuk mengatasi dampak kekeringan yang menyebabkan keringnya sumber air di Dusun Karang Tengah Desa Tulupari.
“Distribusi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak sumur kering. Kami turun langsung setelah mendapat permintaan dari pemerintah desa,” ujarnya.
Oemar menghimbau masyarakat di wilayah lain di Kabupaten Probolinggo yang mengalami kondisi serupa agar tidak ragu untuk segera melapor ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Probolinggo.
“Kami siap merespons setiap laporan bencana, termasuk kekeringan. Semakin cepat informasi diterima, maka tentunya akan semakin cepat pula kami dapat bertindak,” tegasnya.
Selain itu Oemar meminta warga untuk menggunakan air bersih yang dibagikan secara bijak. Mengingat keterbatasan pasokan dan banyaknya warga yang terdampak, distribusi dilakukan secara bertahap. “Gunakan air secukupnya, jangan berlebihan. Kondisi ini darurat dan kami ingin semua yang membutuhkan bisa terbantu,” terangnya.
Krisis air bersih akibat kemarau menjadi tantangan tahunan di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo. “Upaya ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat, sekaligus menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan penggunaan sumber daya air secara berkelanjutan,” tambahnya.
Warga setempat menyambut bantuan tersebut dengan antusias. Pasalnya, selama beberapa pekan terakhir, mereka kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi dan mencuci. (Dilli)