Perkuat dan Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Gubernur Banten Andra Soni Dialog Dengan Para Pengusaha

oleh

Banten,Fixsnews.co.id-Gubernur Banten Andra Soni melakukan dialog dalam CEO Gathering APINDO Banten di Aula Jatake 6 PT Paragon Technology and Innovation, Kawasan Industri Jatake, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jum’at (19/9/2025). Dialog yang dipandu oleh Nurdin Setiawan mengusung tema Berkolaborasi dalam Menghadapi Kendala dan Tantangan Dunia Usaha di Provinsi Banten.

“Alhamdulillah hari ini saya bersama – sama dengan rekan – rekan para pengusaha atau CEO di bawah naungan APINDO Banten melakukan diskusi banyak terkait dengan perkembangan industri atau dunia usaha di Provinsi Banten,” ungkapnya.

Dikatakan, diskusi membahas tantangan dan peluang yang ada di Provinsi Banten. “Alhamdulillah kami berdiskusi sangat cair,” ucap Andra Soni.

Sebagai gubernur, Andra Soni mengaku membutuhkan saran dan masukan. Juga koreksi dari para pelaku usaha sebagai pelaku nyata di lapangan.

“Bagaimana kita bisa memperkuat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya Provinsi Banten,” jelas Andra Soni.

Menurutnya, pengusaha adalah salah satu penunjang keberhasilan kepemimpinan daerah. Melalui dialog Itu, dirinya ingin mendapatkan masukan dari sudut pandang pengusaha.

Andra Soni memaparkan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Provinsi Banten pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,33 persen. Sedangkan realisasi investasi sudah mencapai Rp60,7 triliun atau 60 persen dari target Rp119 triliun.

“Swasta sangat berperan dalam pembangunan,” tegas Andra Soni.

Dalam kesempatan itu, Ketua Bidang Perdagangan DPP APINDO Anne Patricia Sutanto mengatakan, dialog diharapkan menjadi ajang solusi bersama atas tantangan yang dihadapi. Menurutnya, pemerintah dan dunia harus berjalan beriringan.

Melansir hasil survei atas perlambatan perekonomian global dan terhambatnya pasokan bahan baku, Anne menyebut sekitar 44,56 persen dunia usaha tidak akan melakukan ekspansi pada lima tahun mendatang.

Menurutnya pertumbuhan ekonomi (LPE) nasional pada kuartal II tahun 2025 yang mencapai 5,12 persen melebihi ekspektasi. “Tidak hanya angka, pertumbuhan ekonomi juga harus terdistribusi,” ucapnya.

Masih menurut Anne, potensi Provinsi Banten cukup besar. Jumlah penduduk Provinsi Banten pada lima besar nasional. Sekitar 80 persen produk domestik regional bruto dari sektor industri pengolahan. Provinsi Banten juga berkontribusi terhadap ekspor non-migas delapan nasional. Di Provinsi Banten ada 17 kawasan industri besar dan backlog kepemilikan rumah mencapai 12,7 juta. Provinsi Banten juga memiliki potensi di sektor pariwisata. Serta 6,2 juta penduduk Provinsi Banten merupakan angkatan kerja.

Anne mengungkapkan, Provinsi Banten memiliki tantangan terhadap harga gas industri, harga listrik, hingga biaya logistik yang mempengaruhi daya saing usaha. Serta perlunya pemangkasan prosedur dan biaya perizinan.

Sementara Ketua DPD APINDO Provinsi Banten Tomi Rahmatullah mengatakan, acara itu menjadi kesempatan berharga dalam mencari solusi bersama atas tantangan yang dihadapi.

Tomi menyebutkan, tantangan Provinsi Banten dalam daya saing usaha adalah infrastruktur jalan, pasokan dan harga gas industri, perijinan, serta daya saing tenaga kerja.

Sedangkan EVP and CAO PT Paragon Technology and Innovation A Miftahudin mengatakan, kolaborasi antara pelaku industri dan pemerintah akan menjadikan Provinsi Banten menjadikan wilayah leading sektor di manufaktur.(ded)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *