Caption: Pemerintah Kota Tangerang melalui Diskominfo menggelar Forum Komunikasi Publik di Pasar Anyar (6 Nov 2025) untuk edukasi pedagang agar adaptasi digital-jualan online & live-streaming. Program TUNAS mendukung promosi gratis hingga izin usaha. UMKM siap naik kelas di era e-commerce.
Tangerang,Fixsnews.co.id- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang Forum Komunikasi Publik (FKP) dengan tema “Dari Pasar Menuju Nusantara” Pasar Anyar Kota Tangerang, Kamis (6/11/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas permohonan dari Perumda Pasar Kota Tangerang untuk membantu pedagang Pasar Anyar agar mampu menghadapi perubahan tren belanja masyarakat yang semakin digital.
Kepala Bidang Diseminasi Informasi Komunikasi Publik, Iqn Chavidz Rizqiullah, menyampaikan bahwa Diskominfo mendatangkan dua narasumber ahli di bidang e-commerce dan live-streaming guna memberikan wawasan praktis kepada para pedagang.
“Tren sudah berubah. Banyak warga memilih belanja online. Pedagang di Pasar Anyar punya toko, modal fisik dan itu adalah keunggulan. Kami berharap mereka bisa memanfaatkan ini untuk berjualan secara hybrid, jualan secara langsung dan juga online,” katanya.
Lebih lanjut, Pemkot Tangerang melalui program TUNAS (Tangerang Pelaku Usaha Naik Kelas) siap memberikan pendampingan berkelanjutan. Dukungan berupa publikasi gratis mulai dari foto produk, video promosi, desain grafis hingga bantuan pengurusan perizinan dasar (NIB, Halal, HAKI) melalui kolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tangerang (Disperindagkop) dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang (Dinkes).
“UMKM yang belum tahu mau promosi apa, cukup cek akun Instagram Kota Tangerang. Di sana ada program TUNAS. Hanya dengan satu link, tinggal pilih layanan apa yang ingin dimanfaatkan,” pungkas Rizqiullah.
Di sisi lain, Disperindagkop Kota Tangerang yang dipimpin oleh Suli Rosadi mengungkapkan bahwa pasar tradisional saat ini menghadapi tantangan berat akibat persaingan dari e-commerce dan live streaming. “Kondisi pasar banyak yang sepi karena persaingan era digitalisasi. Ini tidak hanya di negara kita, ini tantangan global. Kita tidak boleh menghindar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya berharap para pedagang tidak cuma diam, namun aktif di depan kamera untuk terus menjual produknya, bahkan Disperindagkop tengah mengkaji produk yang layak ekspor atau keluar daerah. “Kami juga sedang mengkaji produk mana yang layak untuk ekspor atau keluar daerah, karena kami tidak mau mendiamkan UMKM hanya berjualan di kandang sendiri,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang lama di Pasar Anyar, Gufron Sulaiman, yang sudah berdagang kitab Qur’an selama 25 tahun, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini sekaligus menyampaikan harapan dari komunitas pedagang:
“Kami sangat mengapresiasi acara seperti ini, pengenalan berdagang melalui digital itu bagus.”
Dengan langkah-langkah edukasi dan pendampingan ini, Pemkot Tangerang berharap agar pedagang Pasar Anyar dapat melakukan transformasi digital secara bertahap memadukan penjualan fisik dan daring (hybrid) sehingga pasar tradisional tidak hanya tetap hidup, tetapi juga menjadi pusat ekonomi yang relevan di era digital dan menjadi daya tarik baru bagi Kota Tangerang.(Awr)


















