Caption:Gubernur Banten Andra Soni buka Festival Santri Lebak 2025, tekankan pemberdayaan santri, penguatan SDM, serta pentingnya sinergi pemerintah daerah.
Lebak, Fixsnews.co.id— Gubernur Banten Andra Soni resmi membuka Festival Santri Kabupaten Lebak 2025 yang berlangsung di Alun-alun Rangkasbitung pada Senin malam. Acara ini menjadi puncak peringatan Hari Santri 2025 sekaligus momentum penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Banten.
Dalam sambutannya, Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa Festival Santri bukan sekadar seremoni, tetapi wadah nyata untuk pemberdayaan dan pengembangan komunitas santri.
“Kegiatan ini sebagai upaya pemberdayaan santri. Festival Santri pasti bermanfaat, terutama dalam rangka meningkatkan kualitas SDM untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Andra Soni.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjaga tradisi masyarakat Lebak yang dikenal rukun, religius, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur menegaskan komitmennya dalam membangun Provinsi Banten melalui koordinasi dan kerja bersama seluruh kepala daerah di kabupaten/kota.
“Koordinasi, kolaborasi, dan sinergi akan membawa keberhasilan pembangunan Provinsi Banten. Alhamdulillah, saya tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dengan para Bupati maupun Wali Kota,” tegas Andra.
Ia menekankan bahwa pembangunan tidak dapat berjalan optimal tanpa komitmen sinergis antar-lembaga pemerintah.
Didorong Ambil Peran Menuju Indonesia Emas
Senada dengan Gubernur, Bupati Lebak Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya turut mengajak para santri untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
“Santri harus ikut mengawal cita-cita Indonesia Emas 2045. Mari bersama-sama berikhtiar mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Hasbi.
Ketua Pelaksana Festival Santri Lebak 2025, K.H. Ahdi Dzikri, menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober setiap tahunnya.
Berbagai kompetisi keagamaan dan kesenian Islam digelar untuk memeriahkan acara, di antaranya Lomba hadroh, Lomba marawis, Fahmil kutub (cerdas cermat kitab kuning) dan Lomba tartil Al-Qur’an tingkat Sekolah Dasar (SD).
“Festival ini menjadi ruang bagi santri untuk menunjukkan potensi terbaiknya, baik dalam seni maupun literasi keagamaan,” jelas Ahdi Dzikri.(Ded)

















