Gedung Putih: AS dan Israel Punya Pandangan Beda Soal Negara Palestina

Caption:Dua orang bergandengan tangan untuk menyatukan bendera Israel dan Palestina selama demonstrasi di luar Departemen Luar Negeri AS, kantor Menteri Luar Negeri Colin Powell, di Washington, 11 April 2002. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque KL)

Fixsnews.co.id-Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS pada Kamis (18/1) mengonfirmasi bahwa komitmen Presiden AS Joe Biden untuk menemukan solusi dua negara terhadap perang Israel-Hamas tidak tergoyahkan.

“Kami percaya bahwa rakyat Palestina mempunyai hak untuk hidup di negara merdeka dengan perdamaian dan keamanan. Presiden serta timnya akan terus mengupayakannya,” kata John Kirby kepada wartawan dalam sebuah penerbangan.

Komentar Kirby muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis menolak seruan Amerika Serikat untuk mengurangi serangan militer Israel di Jalur Gaza atau mengambil langkah-langkah menuju pembentukan negara Palestina setelah perang, yang langsung memicu kecaman dari Gedung Putih.

“Ini bukanlah pernyataan baru Perdana Menteri Netanyahu. Kami jelas melihat negara Palestina secara berbeda,” kata Kirby.

Ketegangan ini mencerminkan perpecahan besar antara kedua sekutu mengenai cakupan perang dan rencana Israel untuk masa depan wilayah yang terkepung itu.

Netanyahu berbicara hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel tidak akan pernah memiliki “keamanan sejati” tanpa jalan menuju kemerdekaan Palestina.

Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpartisipasi dalam pertemuan bilateral yang diperluas dengan pejabat pemerintah Israel dan AS, Rabu, 18 Oktober 2023, di Tel Aviv. (Foto: AP)

Awal pekan ini, Gedung Putih juga mengumumkan bahwa ini adalah “waktu yang tepat” bagi Israel untuk mengurangi intensitas serangan militernya yang menghancurkan di Gaza.

Dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional, Netanyahu menyampaikan pernyataan dengan nada menantang. Ia berulang kali mengatakan bahwa Israel tidak akan menghentikan serangannya sampai negara itu mewujudkan tujuannya untuk menghancurkan kelompok militan Hamas di Gaza dan memulangkan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Dia menolak klaim yang dilontarkan oleh para kritikus Israel bahwa tujuan-tujuan tersebut tidak dapat dicapai, dan berjanji untuk terus melakukannya selama berbulan-bulan. (VOA/03)