Kabupaten Tangerang, Fixsnews.co.id – Pelantikan Ketua Rukun Warga (RW) 08 Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang berjalan dengan sederhana namun terkesan hikmat, Sabtu (3/4).
Dilantik Kepala Desa (Kades) Sukamantri serta disaksikan tokoh masyarakat, tokoh agama, Babinsa, Binamas, mantan RT dan RW, undangan, serta ibu-ibu paduan suara RW 08 acara demi acara berjalan dengan baik.
Acara dibuka dengan doa dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan kata sambutan. Sambutan pertama disampaikan ketua panita, Sunarno.
Dalam sambutannya, Sunarno mengatakan bahwa masyarakat RW 08 adalah masyarakat yang cerdas. Tampak pada saat kampanye, pemilihan RT dan RW hingga saat acara pelantikan semua berjalan dengan baik.
“Kami selaku panitia berusaha agar pemilihan RW khususnya dapat dilaksanakan dengan baik, jujur, adil, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena pemilihan tersebut kita berada di masa pandemi. Oleh karena itu, kita melaksanakan pemilihan dari rumah ke rumah (door to door) dan dikawal dari masing-masing saksi, sehingga menghindari kerumunan massa serta meminimalisir pengarahan kepada satu suara.” Jelas Sunarno
Ditambahkan Sunarno, dari total 466 suara, hanya ada 10 suara yang tidak sah.
“Pak Slamet dengan nomor urut 01 memperoleh suara sebanyak 276, Pak Dedi nomor urut 02 mendapatkan 180 suara. Oleh karena itu berdasarkan perolehan suara terbanyak, Bapak Slamet terpilih untuk meminpin RW 08 lima tahun mendatang. Dan malam ini kita laksanakan pelantikan beliau. Semua masyarakat RW 08 sudah mempergunakan hak pilihnya dengan baik,” lanjut Sunarno.
Acara pelantikan dilakukan oleh Kepala Desa Sukamatri, H. Nana Ibnu Choldun dengan membacakan sumpah jabatan yang diikuti oleh Ketua RW terpilih beserta para ketua RT 01 sampai 06. Nana sangat mendukung Ketua RW terpilih, karena itu merupakan pilihan masyarakat yang notabene bagian dari demokrasi.
“Saya bangga dengan masyarakat RW 08, karena telah memilih pemimpin yang hebat-hebat. Dari ketua RW sebelumnya seperti Bapak Sunaryo, Bapak Dedi, dan Bapak Suparno punya kelebihan masing-masing. Ketua RW terpilih saat ini Bapak Slamet punya kharisma yang kuat, dari perawakannya terlihat dia seorang pemberani,” ujar Nana.sambil berkelakar.
“Nah saat ini kan akan dibangun stadion mini untuk sekolah sepak bola Firman Utina yang berada di RW 08, ayo bergerak cepat untuk mendapatkan kerja sama dengan pengusaha tersebut. Mungkin untuk parkir, kebersihan, dan lain sebagainya untuk pemasukan kas RW,” lanjut Nana dengan gayanya yang santai.
Slamet, Ketua RW 08 terpilih dalam sambutan perdananya meengatakan, jabatan ketua RW bukanlah jabatan tinggi, apalagi jabatan begengsi. Ini semata jabatan sosial, yang mesti diisi melalui visi dan misi kemasyarakatan. Siap memberi manfaat bukan malah memanfaatkan masyarakat.
“Jabatan Ketua RW adalah jabatan fana yang sudah ditentukan masa purnanya. Oleh karena itu kami pun harus siap mengakhiri masa itu di kemudian hari. Dalam masa jabatan ini, yang terpenting adalah mewujudkan visi dan misi dalam bentuk kerja nyata.” Ungkap Slamet, Ketua RW 08 periode 2021 – 2026.
Pada kesempatan itu juga Slamet mengucapkan terima kasih kepada RW dan para pengurus RW yang sudah purna bakti atas pengabdiannya yang luar biasa yang telah bekerja keras sehingga berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Slamet juga mengajak segenap masyarakat RW 08 untuk meningkatkan silaturahmi antarwarga. Sesuai motto pada acara pelantikan yaitu “Membangun Berlandaskan Iman dan Gotong Royong, sehingga Tercipta Lingkungan yang Rukun, Aman, dan Damai”
Sementara itu mantan Ketua RW 08, Sunaryo yang saat ini didaulat menjadi tokoh masyarakat mengatakan untuk bersatu. Karena persatuan itu menjadi modal utama untuk pembangunan RW 08. Di wilayah kita ini dari berbagai suku ada, mulai dari Kupang, Batak, Palembang, Lampung, Jawa, Sunda, dan sebagainya itu ada.
” Oleh karena itu, kita jaga dan kita tingkatkan persatuan dan kesatuan antarwarga RW 08,” kata Sunaryo.
Hal senada juga disampaikan mantan ketua RW periode 2018-2021, Suparno. Ia mengajak segenap warga untuk bersatu dan lebih kompak lagi. Serta jangan ada pengelompokan-pengelompokan. “Kalau ada kerja bakti, orangnya jangan itu-itu saja, harus terlibat semuanya. Sebagai warga yang berdiam dan memiliki wilayah harus punya rasa tanggung jawab yang sama untuk kemajuan bersama,” tegas Parno, (ellen)