Kemenkominfo Ajak Masyarakat Desa Sukajaya Bijak dalam Bermedia Sosial

LEBAK,Fixsnews.co.id– Untuk mengedukasi masyarakat desa terkait teknologi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten dan sejumlah komunitas pemuda Kabupaten Lebak akan menggelar diskusi literasi digital di Desa Sukajaya, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (7/5) sore, pukul 15.30 WIB.

Sejumlah komunitas pemuda yang hadir dalam diskusi luring (offline), di antaranya: Komunitas Bangkit Bersama, Komunitas Tangguh Bencana, Komunitas Pemuda Sukarame, Tim Siaga Banjir, dan Komunitas Petani Sukarame.

Membahas tema ”Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial”, diskusi lierasi digital dimaksudkan untuk menghadirkan pemahaman kepada warga desa tentang pentingnya bersikap bijak dalam dunia digital.

Hadir sebagai pembicara dalam acara diskusi yang chip in dalam Festival Sahabat Nurani itu, di antaranya: Pengawas Madrasah, TK, MTs, MA Kemenag Kabupaten Lebak Ahmad Hudori, Influencer Azmy Zen, Artis Sinetron Ade Setiawan, dan Shinta Dewi sebagai moderator.

”Diskusi ini digelar gratis. Dapat diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarandkibanten0705. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Sabtu (6/5).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo mengatakan, nyaris tak ada generasi milenial yang kini tidak mengenal Media Sosial (Medsos). Bahkan, data Hot Suite 2021 menyebut, hampir 202 juta netizen aktif mengakses internet dan media digital.
”Mereka menghabiskan lebih dari 8 jam sehari mengakses beragam medsos untuk beragam kebutuhan: menambah ilmu, berinteraksi sosial, hingga berburu peluang bisnis. Hal itu tentu memberi banyak pengalaman positif (suka) dan negatif (duka) di dunia maya,” jelas Kemenkominfo.

Selain dampak positif, lanjut Kemenkominfo, dunia digital yang tanpa batas juga memiliki ancaman berupa informasi palsu (hoaks), ujaran kebencian, cyberbullying, dan kejahatan siber lainnya. ”Disinilah pentingnya literasi digital, agar masyarakat makin teredukasi secara baik sehingga mampu bijak bermedia digital,” tegasnya.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Skor tertinggi indeks literasi digital Indonesia diraih pilar budaya digital (digital culture) dengan skor 3.90.

”Diikuti etika digital (digital ethics) dengan skor sebesar 3.53 dan kecakapan digital (digital skill) sebesar 3.44. Keamanan digital (digital safety) mendapat skor terendah, 3.10 atau sedikit di atas sedang,” urai Kemenkominfo.

Program IMCD diperlukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu tak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya. (Red)