(FN)-Kepala BNN Heru Winarko menghadiri Rapat Kerja Nasional DPP BERSAMA (Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama) yang di gelar di Graha BKKS, Jakarta Pusat, Kamis (27/2). Rakernas kali ini merupakan Rakernas terakhir periode kepengurusan DPP BERSAMA 2016-2020 yang bertujuan sebagai siklus manajemen organisasi tahunan untuk merencanakan program kerja organisasi setahun kedepan. Rakernas ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Perwakilan OKMP (Organisasi Kemasyarakatan Mitra Pemerintah), Pengurus DPP BERSAMA dan perwakilan DPD BERSAMA dari provinsi DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Selatan dan Kepulauan Riau, serta Mahasiswa Ubhara dan Universitas Moestopo.
Rakernas kali ini mengusung Tema “Strategi Drug Demand Reduction dengan Membangun 3 Komunitas Menuju Indonesia Maju BERSINAR (Bersih Narkoba). Dalam sambutannya, Ketua DPP BERSAMA, Mayjen Putra Astaman mengatakan, organisasi ini merupakan organisasi kemasyarakatan mitra pemerintah yang menjadi payung atau mitra koordinasi bagi OKMP di tanah air. Selain itu juga karena visi misi dan strategi drug demand reduction dengan membangun dan membina tiga komunitas strategis yaitu Warga Tama, Warga Karya, dan Warga Adat melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh BERSAMA.
Ia juga menyampaikan kepada Kepala BNN bahwa upaya mengembangkan organisasi DPD di tingkat daerah berjalan lambat karena factor 4M (man, money, material, method) yang tidak mudah teratasi baik di tingkat DPP, terlebih lagi ditingkat DPD yang akan dibentuk. Sampai saat ini baru 5 DPD yang terbentuk.
“Kadang-kadang terasa hanya jalan ditempat bahkan terkadang ada hal-hal yang menunjukan kemunduran, namun dengan sikap konsisten sebagai anak bangsa pejuang yang pantang menyerah maka kita telah eraih kemajuan-kemajuan tertentu yang tidak mengecewakan,” ujarnya.
Di sisi lain Kepala BNN dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran serta seluruh lapisan masyarakat termasuk didalamnya organisasi BERSAMA diberikan ruang seluas-luasnya untuk ikut berperan aktif dalm upaya P4GN.
“Oleh karena itu saya ingin mendorong bentuk sinergitas yang strategis yang harus kita lakukan bersama dalam upaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba” lanjut Heru.
Lanjutnya ia mengatakan narkotika saat ini yang sangat berbahaya adalah NPS (New Psychoactive Substances), inilah yang sebenarnya yang menjadi permasalahan dan harus fokus dalam mengatasinya karena sudah menyasar anak-anak. Strategi penanganan hal tersebut salah satunya dapat dikembangkan dengan adanya Desa Bersinar, dengan bersinergi dengan Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Ia mengungkapkan bahwa BERSAMA dapat mengembangkan organisasinya karena memiliki personel yang luar biasa dan juga berharap menjadi mitra BNN dalam memerangi Narkoba di Indonesia dan mengajak BERSAMA untuk mewujudkan “Free Drug Zone” Asia.(hms)