Caption: Hasan bersama agen perisai lainnya mengadakan pertemuan.
Tangerang,Fixsnews.co.id- Pernahkah Anda membayangkan betapa pentingnya jaminan sosial bagi pekerja informal? Berkat program Perisai BPJS Ketenagakerjaan dan para agennya, perlindungan sosial kini semakin menjangkau mereka yang membutuhkan. Ditengah hiruk pikuk kehidupan di Kota Tangerang, ada sosok-sosok pahlawan tanpa jubah yang berjuang untuk melindungi kesejahteraan pekerja Indonesia. Salah satunya Hasan Tanuwidjaya, sosok agen perisai BPJS ketenagakerjaan berdedikasi tinggi yang berjuang untuk melindungi kesejahteraan pekerja Indonesia. Dirinya tergerak untuk menjadi agen perisai setelah menyaksikan banyak pekerja di sekitarnya yang belum terlindungi oleh jaminan sosial.
Perisai adalah program dari BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial bagi pekerja informal dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hasan Tanuwidya, dengan dedikasi dan kegigihan telah berhasil mendaftarkan ratusan pekerja BPU ke dalam program ini, memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan.
“Ada kelompok pekerja yang sering kali tidak mendapat perhatian layak, yaitu pekerja bukan penerima upah (BPU). Saya melihat betapa rentannya kehidupan para pekerja informal, yang setiap hari berjuang mencari nafkah tanpa adanya perlindungan. Mereka adalah pedagang kaki lima, tukang ojek, buruh harian lepas, satpam dan banyak lagi. Tanpa jaminan sosial yang memadai, hidup mereka sering kali penuh dengan ketidakpastian. Program Perisai BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai jawaban atas permasalahan ini, memberikan perlindungan sosial yang sangat dibutuhkan oleh pekerja BPU,” kata Hasan Tanuwidjaya saat dihubungi Fixsnews.co.id, Sabtu (16/11/2024).
Dengan semangat juang yang tinggi, Hasan mulai aktif menyosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan ke lingkungan sekitar. Ia mendatangi pasar, bengkel, hingga warung-warung kecil untuk menjelaskan pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial. Tak jarang, ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penolakan hingga ketidakpercayaan masyarakat. Namun, Hasan tidak pernah menyerah.
“Pekerja BPU menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak memiliki pendapatan tetap, sering kali bekerja tanpa jaminan kesehatan atau keselamatan, dan hidup di bawah bayang-bayang risiko pekerjaan yang tinggi. Tanpa adanya perlindungan sosial, satu kecelakaan kecil saja bisa menghancurkan kehidupan mereka dan keluarganya. Awalnya memang sulit, banyak yang belum paham dan tidak percaya dengan program ini. Tapi saya terus berusaha meyakinkan mereka, bahwa BPJS Ketenagakerjaan itu penting, terutama untuk masa depan mereka. Hanya dengan membayar iuran Rp16.800 per bulan mendapatkan perlindungan dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Apabila mengikuti tiga program yaitu JKK, JKM, dan JHT (Jaminan Hari Tua) maka membayar iuran hanya Rp36.800 per bulan,” kata Hasan Tanuwidjaya yang juga berprofesi sebagai wartawan di salah satu media lokal di Provinsi Banten.
Hasan Tanuwidjaya memaparkan, dengan iuran yang semurah itu, peserta mendapatkan manfaat perlindungan kecelakaan kerja tanpa batas atas pembiayaan dari Jaminan Kecelakaan Kerja. Begitu pula jika pesertanya misalnya suami istri lalu salah satu meninggal dunia maka yang ditinggalkan dapat uang tunai Rp 42 juta dari Jaminan Kematian.
“Jika diilustrasikan, dengan iuran hanya Rp16.800 per bulan jika dibayar selama 10 tahun totalnya Rp 2.016.000. Tentu ini tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang didapatkan dari program JKK dan Jaminan Kematian. Maka bagi masyarakat khususnya pekerja mandiri mari segera mendaftar diri menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.Kita bisa Kerja Keras Bebas Cemas dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Makna bebas cemas dalam hal ini adalah apabila tulang punggung yang mencari nafkah ketika terjadi suatu resiko kecelakaan kerja, keluarga di rumah tidak perlu cemas apa yang diperlukan karena biaya pengobatan mendapatkan jaminan BPJS ketenagakerjaan, ” paparnya.
Salah satu kisah yang paling berkesan bagi Hasan adalah ketika dirinya membantu mendaftarkan salah satu pekerja BPU menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan, Sibrul membawa manfaat yang besar bagi keluarganya.
“Pak Sibrul saya edukasi manfaat program BPJS ketenagakerjaan dan dirinya mau dibantu didaftarkan menjadi peserta BPJS. Setelah enam bulan terdaftar dan rutin membayar iuran ternyata Pak Sibrul meninggal. Kemudian ahli waris saya bantu untuk mengklaim jaminan kematiannya dan mendapatkan santunan kematian sebesar Rp 42 Juta. Tentu santunan kematian tersebut sangat bermanfaat bagi keluarga pak Sibrul (ahli waris) dan hal ini menjadi bukti nyata bahwa manfaat program ini sangat besar. Selain itu, membuktikan juga kita dapat melakukan hal yang positif ditengah masyarakat,” ungkap Hasan.
Berkat kegigihannya, semakin banyak pekerja informal yang mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mereka merasa lebih tenang dan aman karena telah memiliki perlindungan jika terjadi kecelakaan kerja atau risiko lainnya. Kisah Hasan Tanuwidjaya menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam program Perisai BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, Kisah ini adalah bukti nyata bagaimana program jaminan sosial bisa merubah kehidupan banyak orang. Dengan adanya dukungan yang tepat, pekerja BPU bisa bekerja dengan lebih tenang dan aman, mengetahui bahwa mereka dan keluarganya terlindungi. Hasan Tanuwidjaya membuktikan bahwa setiap individu dapat menjadi pahlawan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan membantu sesama.
Terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol, Zain Setyadi, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peran agen Perisai seperti Hasan.
“Dengan adanya Hasan Tanuwidjaya, masyarakat BPU di Tangerang merasa lebih aman dan terjamin. Hasan tidak hanya mendaftarkan mereka ke dalam program Perisai, tetapi juga memberikan edukasi tentang hak-hak mereka sebagai pekerja BPU. Karena setiap agen perisai terlebih dahulu di disosialisasikan tentang program jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS ketenagakerjaan. Kami berharap semangat Hasan Tanuwidjaya dapat menjadi inspirasi bagi semua agen Perisai lainnya untuk terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Zain Setyadi saat ditemui Fixsnews.co.id diruang kerjanya, Rabu (20/11/2024).
Zain Setyadi mengatakan, setiap pekerja pasti tak terhindarkan dari risiko kecelakaan, kematian dan hari tua, oleh karenanya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan salah satu elemen penting untuk mencegah pekerja jatuh dalam kemiskinan ekstrim. Hal ini sesuai dengan misi BPJS Ketenagakerjaan salah satunya adalah melindungi, melayani dan mensejahterakan pekerja dan keluarga melalui program JHT, JKK, Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) serta sejumlah program unggulan lainnya.
“Namun kami (BPJS ketenagakerjaan-red) memiliki kesulitan untuk menjangkau seluruh masyarakat khususnya pekerja. Dengan adanya program perisai tentu sangat membantu dalam memperluas jangkauan BPJS Ketenagakerjaan, terutama di daerah-daerah yang sulit diakses. Tugas para agen perisai ini tak jauh beda dengan kami, yaitu mulai menyosialisasikan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, melayani pendaftaran dan pembayaran iuran, hingga membantu peserta untuk mengakses layanan klaim,” katanya.
Lanjut zain memaparkan, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol memiliki 14 wadah aktif dengan 67 agen perisai. Berdasarkan data dari Bulan Januari 2024 hingga November 2024, ada 10.585 peserta yang diakusisi oleh agen perisai. Untuk agen perisai terbaik saat ini diraih Abdul Basid dengan mengakuisisi 2100 peserta.
“Adapun insentif yang didapatkan agen perisai dari akuisisi sebesar Rp10.000 per peserta baru yang mendaftar dua program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Sedangkan mendaftar peserta baru yang mengikuti tiga program yaitu JKK,JKM, dan JHT (Jaminan Hari Tua) berhak atas fee 15.000. Setelah itu Agen Perisa berhak mendapat insentif sebesar 5% sampai 15% dari total penerimaan iuran peserta setiap bulannya,” paparnya.
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol Ajak Masyarakat Ikut Gerakan Nasional SERTAKAN
Zain Setyadi mengatakan, selain menjadi agen perisai masyarakat dapat membantu pekerja rentan dengan cara membayarkan iuran sehingga mereka terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan. Badan usaha, Lembaga, maupun individu yang ingin membantu pekerja rentan dapat mengikuti gerakan nasional SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda). Gerakan sertakan adalah gerakan dari BPJS Ketenagakerjaan untuk mengajak peserta melindungi pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) di sekitar mereka. Untuk karyawan BPJS ketenagakerjaan diwajibkan untuk mengikuti gerakan nasional sertakan.
“Gerakan tersebut merupakan perwujudan dari sikap gotong-royong antar sesama pekerja. Hal tersebut menjadi sangat penting sebab pihaknya melihat di lingkungan masyarakat banyak terdapat pekerja rentan yang profesinya berisiko namun mereka tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bahkan perlindungan jaminan sosial untuk dirinya. Sebuah hal kecil yang pastinya akan berdampak besar bagi sesama. Karena dengan memiliki perlindungan jaminan sosial, mereka dan keluarga hidup lebih tenang,” kata zain.
Zain mengungkapkan, untuk proses daftar dan bayar juga sangat mudah melalui agen perisai dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Lewat aplikasi JMO, masyarakat sudah tidak perlu mengantri lagi, tidak perlu datang secara berbondong-bondong untuk mencari informasi.
“Aplikasi JMO dikembangkan dengan penambahan berbagai fitur yang dapat memenuhi kebutuhan peserta, diantaranya fitur manfaat layanan tambahan perumahan pekerja yang diperuntukan bagi pekerja yang membutuhkan fasilitas pembiayaan perumahan, fitur konsultasi untuk persiapan masa pensiun, fitur alternatif penyediaan pinjaman konsumtif kepada peserta. Namun jika kesulitan karena belum sepenuhnya paham tata cara maupun berkas yang harus dilampirkan, silahkan datang ke Kantor cabang BPJS ketenagakerjaan terdekat. Kami siap membantu dengan pelayanan prima,” ungkap Zain. (Ben)