TANGSEL(FN)-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) merayakan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2020 di Jaletreng River Park, taman Kota 2 BSD, Serpong. Pada perayaan itu hadir perwakilan dari seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Toto Sudarto menjelaskan tujuan peringatan hari ini adalah untuk mengurangi dan menangani sampah di seluruh Kota Tangsel. Serta meningkatkan kepedulian, tanggung jawab, serta peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berada di lingkungan, tepat guna serta memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat dan daerah.
Untuk memastikan penanggulangan sampah ke depan akan semakin baik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menargetkan bahwa setiap satu RW akan difasilitasi satu bank sampah.
”Mudah-mudahan kita bisa wujudkan menjadi 600 bank sampah di Tangsel,” ujar Toto.
Dia juga menerangkan bahwa berdasarkan target penanganan sampah pada tahun 2019 sampai 2025 pengelolaan sampah itu harus 35 persen dilakukan oleh masyarakat. Kemudian penanganan sampah ini sekitar 70 persen ditangani oleh DLH.
Dia melaporkan bahwa selama 2019 pengurangan sampah kita sudah 12,24 persen. Kemudian dari angka itu ada peningkatan dari awal saya masuk 2018 hanya 8 persen sekarang sudah 12,24 persen.
Saat ini Kota Tangsel memiliki 294 bank sampah. Hasil penimbangan bank sampah tahun 2019 dihasilkan dana dari seluruh bank sampah yang ada di atas angka Rp3 miliar.
”Bisa dibayangkan kalau 294 bank sampah, itu 3 miliar. Bagaimana kalau seluruh RT punya bank sampah,” ungkapnya.
Sementara Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie memaparkan jika saat ini penduduk Tangsel berjumlah 1,6 juta jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 452 ribu rumah tangga se Kota Tangsel.
Menurutnya kalau satu rumah tangga memproduksi sampah melalui yang dibuang di dalam kantong-kantong plastik setiap hari asumsinya bahwa di Tangsel ada 452 kantong plastik sampah.
”Oleh karena itu produksi sampah di Tangsel hari ini kurang lebih hampir 900 ton setiap hari timbunan sampah di Tangsel dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa,” katanya.
Sementara dia menambahkan, jika pertumbuhan penduduk 3,4 persen, sehingga penanganan sampah merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah. Pemkot Tangsel saat ini terus berjuang untuk berbagai hal yang terkait dengan upaya untuk mengurangi produksi sampah.
”Kita juga sekarang sedang dalam proses sesuai dengan kepres nomor 35 bahwa tangsel masuk kepada 12 kota yang ditetapkan oleh bapak presiden sebagai proyek PLTSa, pembangkit listrik tenaga sampah. Dengan investasi yang sangat mahal kurang lebih 1,8 triliun dan memerlukan teknologi yang tinggi,” katanya.(hms/Ben)