TANGERANG, Fixsnews.co.id-
Koodinator Lembaga BCI Tangerang Jhon Pernando Saragih SH meminta masyarakat Kota Tangerang mengedepankan asas praduga tak bersalah terkait permasalahan yang menimpa Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin.
“Kita turut prihatin dan berduka atas kejadian tersebut . Mari kita bersama-sama mendoakan pemimpin kita agar diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menghadapi masalah atau coba ini,karena setiap manusia didunia ,bertambah jenjang bertambah pula cobaan yang datang ke dirinya,” kata Jhon Pernando Saragih, Jumat (6/10/2020).
Menurut Jhon Pernando Saragih, orang tua selalu disudutkan apabila permasalah menimpa anak yang orang tuanya pejabat. Tetapi kalau orang tua bukan pejabat ceritanya pasti lain lagi. Hal itu juga berlaku setelah anaknya telah ditetapkan P21 sebagai tersangka dugaan tindak pidana Norkoba, jabatan orang tua selalu dikaitkan.
“Persoalan yang menimpa Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin tersebut, semua pihak seharusnya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan seharusnya warga memberikan doa maupun motivasi agar keluarganya dapat menjalankan cobaan terbut dengan tabah. Kita seharusnya menghormati dan menjunjung tinggi kinerja Sachrudin dalam menjalankan tugas maupun dalam pelayanan terhadap warganya,” tutur Jhon Pernando Saragih.
Lanjutnya menerangkan,setiap hari dirinya mengikuti berita, dimana hampir setiap hari Sachrudin berada ditengah- tengah warga dalam memantau wilayah terkait Pandemi Covid- 19. Sachrudin tetap fokus dalam pelayaan masyarakat, bahkan terkadang sampai sampai malam hari.
“Saya yakin H.Sachrudin sebagai wakil Wali Kota Tangerang dalam menjalankan tugas tetap fokus walaupun dalam rumah tangganya sedang menghadapi cobaan yang begitu berat. Tetapi hal itu tidak menurunkan kinerja Sachrudin dalam melayani masyarakat Kota Tangerang, Sachrudin tetap siang- malam berada ditengah masyarakat,”katanya.
Jhon Pernando mengajak masyarakat kota Tangerang agar bersikap dewasa menanggapi persoalan yang menimpa anak wakil Wali Kota Tangerang. Kita sepakat dulu bahwa narkoba itu musuh bersama yang harus kita hadapi bersama pula. Jangan sampai ketika seorang pemimpin mendapat musibah justru malah dihujat ini kan bukan pembelajaran baik.
” Marilah kita dukung beliau agar tabah dan kuat bukan sebaliknya. Perlu dipahami bahwa A itu korban dari situasi zaman yang benar benar edan, dimana narkoba itu sudah merajalela terlebih ke anak – anak muda zaman milenial. Sudah selayaknya anak- anak kita yang terjerumus narkoba wajib diobati .Yang pasti selayaknya direhabilitasi bukan dihukum dengan cara dipenjara,” katanya.
” Sebagai warga kota Tangerang yang berslogan Akhlakul Karimah berpandangan yang bijak. Anak yang berbuat jangan langsung memvonis orang tua ikut bersalah karena tidak semua buah dipohon akan bagus semuanya. Kebaikan bertahun-tahun yang dilakukan jangan dilupakan hanya gara gara satu kali kesalahan anak dan orang tua langsung dihujat ,” ungkapnya.(Ayu/03)