Makassar, Fixsnews.co.id— Sadaria, seorang perempuan muda yang berasal dari Desa Mandar, Sulawesi Barat, telah membuktikan bahwa latar belakang desa bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar. Sebagai pendiri Agie Mandar Inspirations, ia berhasil meraih Juara Kedua dalam Academy for Women Entrepreneurs (AWE) 2024 yang diadakan di Makassar. Program bergengsi ini merupakan hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar Amerika Serikat, Ruang Kolaborasi Perempuan, dan Universitas Ciputra Makassar.
AWE 2024 diikuti oleh lebih dari 100 perempuan pelaku usaha dari berbagai wilayah di Sulawesi. Sadaria berhasil menembus 30 besar, kemudian melaju ke 22 finalis terbaik, hingga akhirnya terpilih sebagai salah satu dari tiga peserta terbaik. Menariknya, ia adalah satu-satunya peserta termuda yang berasal dari desa, membawa semangat pemberdayaan perempuan dari pinggiran ke pusat panggung kewirausahaan.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan program ini. “Perempuan adalah penggerak utama ekonomi keluarga dan daerah. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung Academy for Women Entrepreneurs karena sejalan dengan visi kami untuk memberdayakan perempuan dan memperkuat ekonomi daerah,” ujarnya dalam sambutan virtual pada acara puncak di Universitas Ciputra Makassar.
Konsul Jenderal Amerika Serikat di Makassar, Genevieve Judson-Jourdan, menegaskan bahwa program AWE telah memberdayakan banyak pengusaha perempuan di seluruh dunia. “Mereka tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga memperkuat komunitas dan menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan ekonomi. Kami merayakan potensi mereka untuk memicu perubahan,” katanya.
Selama hampir satu tahun, Sadaria mengikuti rangkaian pelatihan kewirausahaan, sesi kepemimpinan, pitching bisnis, dan pendampingan oleh mentor profesional. Komitmennya untuk membangun Agie Mandar Inspirations sebagai perusahaan sosial berbasis desa tidak lepas dari semangat memberdayakan perempuan, melestarikan budaya lokal, serta mengembangkan produk berkelanjutan seperti kerajinan tangan dari limbah daun kelapa, termasuk sapu lidi dan handcraft dari lidi beserta turunannya.
“Program AWE ini luar biasa. Tidak hanya memberi pelatihan teknis, tetapi juga membuka jejaring global, mentorship kelas dunia, dan dukungan nyata untuk tumbuh sebagai pengusaha perempuan. Gelar juara ini bukan sekadar kemenangan, tetapi amanah untuk terus berkontribusi lebih besar ke komunitas saya dan ke AWE di masa depan,” ungkap Sadaria dengan penuh semangat.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat, Academy for Women Entrepreneurs, Ruang Kolaborasi Perempuan, Universitas Ciputra Makassar, para mentor, dan semua pihak yang telah memberikan ruang dan kepercayaan bagi perempuan muda seperti dirinya untuk tumbuh dan bersinar.(Ben)