Syair Puitis Dokter Karel Dourman Saragih, Sepasang Mata Bola

oleh
Penulis : Dokter Karel Dourman Saragih HS, SpPD. Sp JP, FIHA

Sepasang Mata Bola

Gadis belia di puncak acara
Berjalan manja
Duduk
Hela nafas
Tatap tuts hitam putih
Jari menari penuh gelora rasa

Lagu klasik heroik
Energik
Kisah perjuangan dalam irama lincah bosanova
Manis melankolis

Orang muda ingat sejarah
Melalui lirik melodi nada
Bawa kenangan masa
Kisah perjuangan bangsa di awal merdeka

Sepasang mata bola
Kini berjalan jauh merambah benua
Mencari dan mengisi bekal diri
Sedari muda teruslah mengasah raga jiwa akal budi
Wujudkan masa depan gemilang

Bukankah perjuangan harus dimenangkan?

Kini berjuta pemuda selepas sekolah dan kuliah
Berbaris lusuh penuh tanya

Sudahkah bangsa ini merdeka dan sejahtera?

Sinergi kolaborasi
Trendi
Gagah melangkah
Seirama asa terbang melanglang

Setiap masa punya pahlawannya
Setiap era beda tantangannya
Setiap zaman bergerak ikuti kemajuannya

Sepasang mata bola
Dari Jakarta tidak hanya ke jogja
Tetapi ke penjuru nusa
Bawa semangat Sumpah Pemuda
Bercerita mimpi
Indonesia Raya

Jakarta231025
kareldhs_dr.k💐🥋🇲🇨

Baca juga:Syair Puitis Dokter Karel Dourman Saragih,KETIKA NEGRI BERPUISI

Syair Puitis Dokter Karel Dourman Saragih, MENJEMPUT AWAN

Inspiratif, di Masa Pandemi Dokter Karel Saragih Terbitkan Buku Antologi Puisi Refleksi Diri

Dokter Karel Dourman Saragih HS, SpPD, SpJP, FIHA: Menyentuh Hati dan Jiwa Lewat Puisi

Jakarta – Sosok dr. Karel Dourman Saragih HS, SpPD, SpJP, FIHA dikenal luas sebagai dokter spesialis penyakit dalam, jantung, dan pembuluh darah yang berdedikasi tinggi dalam dunia medis. Namun, di balik profesinya yang sarat tanggung jawab itu, ia juga memiliki sisi lain yang tak kalah menginspirasi, seorang penyair yang menulis dari hati.

Karel Dourman mampu memadukan ketelitian ilmiah seorang dokter dengan kelembutan rasa seorang seniman. Dalam setiap puisinya, ia menuturkan kisah kehidupan, perjuangan, cinta, dan kemanusiaan,  semuanya berangkat dari pengalaman nyata di dunia kesehatan.

“Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” tutur dr. Karel Dourman dengan penuh keyakinan.

Saat pandemi COVID-19 melanda dunia pada tahun 2020, banyak tenaga kesehatan harus berjuang di garis depan. Namun, di tengah kesibukan dan tekanan besar itu, dr. Karel Dourman tetap menyalurkan kecintaannya terhadap dunia sastra.

Ia berhasil menerbitkan buku antologi puisi berjudul Refleksi Diri, sebuah karya yang lahir dari perenungan mendalam tentang kehidupan, kematian, dan harapan di masa pandemi.

“Pandemi bukan hambatan bagi saya untuk terus berkarya. Justru melalui menulis, saya menemukan ketenangan dan kekuatan baru. Saya tidak pernah merasa lelah maupun frustasi karena menulis adalah bekerja untuk keabadian, ” ungkap dr. Karel Dourman Hotman Saragih, Sp.PD, Sp.JP, FIHA saat ditemui Fixsnews.co.id, Minggu (17/4/2022).

Bagi Karel, seni dan sains bukan dua dunia yang terpisah, melainkan dua sisi yang saling melengkapi. Ia percaya bahwa puisi dapat menjadi terapi jiwa, membantu seseorang mengelola emosi dan menumbuhkan empati.

Melalui karya puisinya, ia menunjukkan bahwa dokter pun bisa menyentuh hati banyak orang tidak hanya dengan stetoskop, tetapi juga lewat kata-kata.

“Puisi adalah cermin jiwa. Ia menenangkan, menyembuhkan, dan memberi harapan,” ujarnya penuh makna.

Karya-karya dr. Karel Dourman menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan seni, menunjukkan bahwa keduanya dapat berpadu untuk memperkaya kehidupan manusia. Ia bukan hanya penyelamat nyawa, tetapi juga penyembuh jiwa melalui kekuatan sastra.

Dedikasi dan kreativitasnya membuktikan bahwa dokter pun bisa menjadi seniman, dan bahwa kata-kata bisa menjadi obat  bagi penulisnya maupun pembacanya.(Ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *