Penulis : Dokter Karel Dourman Saragih HS, SpPD. Sp JP, FIHA
DAN MELATI ITUPUN JATUH
Semalaman angin hujan menghujam tajam
Meraung riung menghantam batang pohon
Dan mawar itupun jatuh
Menghempas bumi
Terkulai layu payu
Kupu-kupu terbiasa hampiri kini pergi
Mencari kuntum bunga lebih harum
Awan hitam selimut gelap mengarak meriak sesak
Mentari tak tampak
Bayang bayang kelabu menyerbu dari segala penjuru
Terjatuh kelu membisu
Hanya rintihan kalbu berseru
Adakah negri kan melaju?
Atau terhenti menanti musim lalu suatu saat kan berganti?
Jelang petang kabut meliput enggan melepas peluk
Merambat pekat kian lekat
Tangis membulir menderas
Adakah badai kan usai?
Mentari enggan menemani
Meniti hari semakin sepi sunyi hening
Kontemplasi negri
Adakah ini kehendak Gusti?
Musim bersemi demokrasi
Berjalan oleng dihempas badai
Tersisa kayu kian meranggas
Patah berkeping terguling terpancing terperangkap sesak
Angin puting beliung melesak
Dan melati itupun jatuh
Berpeluh di rumput basah
Ditinggal sendiri menanti Alam pun tersedu pilu
Jakarta140224kareldhs_dr.k💐🥋🇮🇩