Caption:Hujan lebat mengakibatkan tanah longsor di Gorontalo, Sulawesi Utara. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang. (Foto: Courtesy/Basarnas)
Fixsnews.co.id- Para petugas, Senin (8/7), mengatakan setidaknya 12 tewas dan 18 hilang setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor di tambang emas ilegal pada akhir pekan di Kabupaten Suwawa, Provinsi Gorontalo, Sulawesi.
Longsor yang terjadi pada Minggu (7/7) pagi itu menewaskan para penambang dan warga yang tinggal di dekat tambang ilegal, kata Heriyanto, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo. Lima orang yang selamat telah dievakuasi, katanya. Ia menambahkan bahwa tim SAR sedang mencari 18 orang lainnya yang hilang pada Senin.
“Kami mengerahkan 164 personel yang terdiri dari tim SAR nasional, polisi, dan TNI untuk mencari orang yang hilang,” kata Heriyanto. Namun, tim SAR harus berjalan sekitar 20 km untuk mencapai lokasi longsor dan terhambat lumpur tebal di jalan dan hujan yang terus turun, imbuhnya. “Kami akan mencoba menggunakan ekskavator jika memungkinkan,” ujarnya.
Foto-foto desa yang terdampak dan disebarkan badan SAR daerah menunjukkan beberapa rumah rata dengan tanah longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan tanah longsor telah merusak beberapa rumah dan satu jembatan.
BNPB juga memperingatkan warga bahwa hujan diperkirakan masih akan turun di beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo pada Senin dan Selasa. BNPB mengimbau masyarakat agar waspada akan kemungkinan bencana lebih lanjut.
Tanah longsor di Sulawesi Selatan menewaskan sedikitnya 18 orang pada April lalu, juga disebabkan hujan dengan intensitas tinggi. Di Sumatera Barat, Mei lalu, hujan deras yang memicu banjir bandang dan longsor menewaskan lebih dari 50 orang.(VOA/03)