Tangerang (WB),- Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang bakal jadikan ruas jalan sepanjang 7,20 Km sebagai Kawasan tertib lalu lintas. Hal ini diungkap Kadis Perhubungan H Agus Suryana yang didampingi Kabid Keselamatan dan Sarana Prasarana Ir.H.Pipin Samsul Arifin.MT dalam rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Hotel Istana Nelayan di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang, Kamis (12/12).
Agus mengatakan, sesuai dengan perkembangan kondisi pembangunan, masyarakat dan lalu lintas di Kecamatan Pasar Kemis yang sangat pesat, sehingga perlu adanya pembentukan Kawasan Tertib Lalu lintas agar masyarakat nyaman dalam berlalu lintas.
“Kawasan Pasar Kemis selain kawasan industri, disitu juga ada beberapa kawasan perumahan dan transportasi pun cukup padat. sehingga perlu adanya pengaturan,” tandasnya.
Dalam menerapkan KTL ini, lanjut Agus, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu bisa merekayasa lalu lintas, bisa menyangkut arus satu arah, baik penambahan beberapa marka jalan, traffict light dan tanda peringatan sehingga masyarakat bisa tertib dalam berlalu lintas.
“Di tahun 2019, dalam pengadaan marka jalan kita gagal lelang, namun di tahun 2020 semoga bisa terwujud,” ujarnya.
Lelang gagal dilakukan, kata Agus, karena peserta lelang harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kemenhub. Namun, lanjutnya, diketahui dari ketiga peserta yang mengikuti lelang tidak memiliki sertifikasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Kabupaten Tangerang, Norman mengatakan, walaupun di tahun 2019 ini lelang gagal dilakukan namun sosialisasi harus tetap berjalan.
“KTL adalah program pemerintah pusat yang harus diterapkan di daerah. Untuk di Kabupaten Tangerang Kecamatan Pasar Kemis yang kita rekomendasi,” ujarnya.
Jika proses lelang di tahun 2019 tidak gagal, lanjutnya, di penghujung tahun 2020 masyarakat bisa menikmati manfaat KTL ini. Direncakan panjang ruas jalan yang masuk kedalan KTL sepanjang 7,2 KM an itu baru bisa terwujud di tahun 2021.
“Sambil menunggu hal tersebut kita upayakan rekayasa lalu lintas di Kecamatan Pasar Kemis yang lebih optimal,” tutupnya.(:02)