Caption:Orang-orang mengunjungi tugu peringatan darurat untuk mengenang tentara Ukraina yang gugur, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Lapangan Kemerdekaan di Kyiv, Ukraina, 14 Februari 2025. (Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko)
MUNICH, Fixsnews.co.id— Utusan Khusus Presiden Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengungkapkan bahwa Eropa tidak akan dilibatkan dalam perundingan damai terkait konflik Ukraina. Pernyataan ini disampaikan pada konferensi keamanan global di Munich pada Sabtu (15/2), setelah Washington mengirim kuesioner ke berbagai ibu kota Eropa untuk menilai kontribusi mereka dalam memberikan jaminan keamanan bagi Kyiv.
Kellogg menegaskan bahwa Amerika Serikat akan berperan sebagai mediator dalam perundingan, sementara Ukraina dan Rusia tetap menjadi pihak yang bertikai. Pernyataan ini muncul setelah Trump mengejutkan sekutu-sekutu Eropanya dengan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan mereka atau dengan Kyiv. Trump juga mengumumkan bahwa perundingan damai akan dimulai dalam waktu dekat.
Dalam beberapa hari terakhir, pejabat pemerintahan Trump menegaskan bahwa mereka mengharapkan sekutu Eropa di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengambil tanggung jawab utama di kawasan tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat kini lebih fokus pada prioritas lain, seperti keamanan perbatasan dan menghadapi tantangan dari China.
Langkah-langkah ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Eropa bisa tersisih dari perundingan damai yang dapat memengaruhi keamanan mereka, terutama jika hasilnya dianggap terlalu menguntungkan bagi Rusia.
Ketika ditanya tentang kemungkinan keterlibatan Eropa dalam perundingan, Kellogg menyatakan, “Saya berasal dari aliran realisme. Saya rasa itu tidak akan terjadi.” Ia juga menambahkan bahwa perundingan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina mungkin akan melibatkan konsesi teritorial dari Rusia dan penekanan terhadap pendapatan minyak Putin.
“Rusia benar-benar negara minyak,” kata Kellogg, seraya menekankan bahwa negara-negara Barat perlu melakukan lebih banyak untuk menerapkan sanksi secara efektif terhadap Rusia.

Utusan Khusus Amerika untuk Ukraina dan Rusia, Keith Kellogg, mengatakan dalam konferensi keamanan global di Munich bahwa Washington akan berperan sebagai mediator dalam perundingan, sementara Ukraina dan Rusia tetap menjadi pihak yang bertikai.
Ketika ditanya tentang prospek keterlibatan Eropa dalam perundingan tersebut, Kellogg berkata: “Saya (berasal) dari aliran realisme. Saya rasa itu tidak akan terjadi.”
Kellogg menyatakan bahwa perundingan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina dapat menitikberatkan pada konsesi teritorial dari Rusia serta menekan pendapatan minyak Putin.
“Rusia benar-benar negara minyak” katanya, seraya menambahkan bahwa negara-negara Barat perlu berbuat lebih banyak untuk menghujani sanksi secara efektif terhadap Rusia.
Sementara itu, Kellogg juga berupaya menenangkan Eropa dengan menegaskan bahwa hal itu tidak berarti “kepentingan mereka tidak dipertimbangkan, digunakan, atau dikembangkan.”
Namun, para pemimpin Eropa mengatakan mereka tidak akan menerima jika tidak dilibatkan dalam perundingan tersebut.
“Tidak mungkin kita bisa berdiskusi atau bernegosiasi tentang Ukraina, masa depan Ukraina, atau struktur keamanan Eropa tanpa melibatkan orang Eropa,” kata Presiden Finlandia Alexander Stubb kepada wartawan di Munich.
“Namun, ini berarti Eropa perlu bertindak bersama. Eropa perlu lebih sedikit bicara dan lebih banyak bertindak.”
Stubb mengatakan bahwa kuesioner yang dikirim Amerika kepada negara-negara Eropa “akan memaksa mereka untuk berpikir.”
Seorang diplomat Eropa menyebutkan bahwa dokumen Amerika tersebut berisi enam pertanyaan. Satu pertanyaan di antaranya khusus ditujukan kepada negara-negara anggota Uni Eropa.
“Amerika mendekati ibu kota Eropa dan menanyakan berapa banyak tentara yang siap mereka kerahkan,” kata seorang diplomat.
Seorang pejabat kepresidenan Prancis pada Sabtu (15/2) mengatakan bahwa Prancis tengah berdiskusi dengan sekutunya untuk menggelar pertemuan informal para pemimpin Eropa terkait Ukraina, meskipun hingga kini belum ada keputusan yang diambil.
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan pertemuan itu akan berlangsung pada Senin (17/2).
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte juga mendesak negara Eropa untuk bertindak bersama.
Sebagai indikasi bahwa masih ada tingkat kerja sama internasional di era baru Trump, para menteri luar negeri G7, termasuk Amerika, pada Sabtu 915/2) menyetujui pernyataan yang menegaskan komitmen mereka untuk terus bekerja sama dalam mencapai kesepakatan perdamaian yang abadi bagi Ukraina dengan jaminan keamanan yang kuat. (VOA/03)