TANGERANG (FN)- Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, H. Mad Romli membuka acara Sosialisasi dan Launching Sensus Penduduk (SP 2020) yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Puspem Kabupaten Tangerang, Selasa (26/11/2019). Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopimda Kabupaten Tangerang (Kajari, Kapolres, Kasdim), dan seluruh OPD beserta Camat.
Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Tangerang Faizin mengungkapkan, SP 2020 adalah kegiatan besar yang akan dilaksanakan BPS di tahun 2020. Untuk itu, perlu persiapan yang matang untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
“Tujuan SP2020 untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk menuju satu data kependudukan Indonesia, dan kegiatan sensus ini dilakukan setiap 10 tahun sekali, dan ini sudah yang ke tujuh kali dilaksanakan di Indonesia,” tutur Faizin.
Faizin menambahkan, SP2020 bukan hanya sebuah kegiatan besar melainkan kegiatan yang spesial dan menentukan keberadaan Indonesia dalam modernisasi pelaksanaan sensus penduduk. Mengapa spesial? Karena pada SP2020, BPS akan melakukan sebuah lompatan besar dengan melakukan “modernisasi” pada 2 area pelaksanaan sensus yaitu area metodologi dan area teknologi.
“Tujuan SP2020 untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk menuju satu data kependudukan Indonesia, dan kegiatan sensus ini dilakukan setiap 10 tahun sekali, dan ini sudah yang ke tujuh kali dilaksanakan di Indonesia,” tutur Faizin.
Faizin menambahkan, SP2020 bukan hanya sebuah kegiatan besar melainkan kegiatan yang spesial dan menentukan keberadaan Indonesia dalam modernisasi pelaksanaan sensus penduduk. Mengapa spesial? Karena pada SP2020, BPS akan melakukan sebuah lompatan besar dengan melakukan “modernisasi” pada 2 area pelaksanaan sensus yaitu area metodologi dan area teknologi.
Wakil Bupati Tangerang H. Mad Romli mengatakan, berdasar kepada data kependudukan, ini akan mampu memberikan rekomendasi dalam perencanaan startegis dalam membangun seluruh aspek pembangunan di Indonesia dari level kebijakan terbesar yaitu nasional hingga level kebijakan terkecil yaitu kabupaten.
“Sensus 2020 ini diharapkan menjadi tolak ukur akan single data kependudukan di Indonesia sesuai dengan amanat dan arahan Presiden, agar tidak ada data yang tumpang tindih,” tukasnya.
Mad Romli berharap, sensus penduduk 2020 agar bisa mendata lebih akurat lagi, dan sampai saat sekarang ini dari 2010 ke 2019 ini data masih tumpang tindih dan mudah-mudahan 2020 ini kita selesaikan data yang tumpang tindih tersebut, dari Catatan Sipil Kependudukan dengan Kemendagri ini tidak sama dengan data BPS nanti di 2020 mudah-mudahan bisa dilaksanakan sesuai dengan harapan dan sesuai dengan data yang ada di lapangan sehingga data penduduk bisa seragam. (hms/ben)