Kepala Daerah Diwajibkan 2 Kali Upacara HUT RI ke-75

 

Jakarta, fixsnews.co.id – Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menyatakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-75 di daerah akan berlangsung berbeda. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, telah ada kesepakatan perayaan dari berbagai daerah.

Heru menegaskan, selain tetap melaksanakan upacara secara fisik di tempatnya masing-masing, setiap kepala daerah juga wajib mengikuti upacara di Istana secara daring.

Kami juga akan mempersiapkan sebuah lomba video digital bagaimana kita merayakan 17 Agustus di saat ini
“Memang agak berbeda kali ini, di mana para menteri, gubernur, wali kota, dan bupati melakukan upacara di kantornya masing-masing seperti biasa tahun lalu, tetapi menyesuaikan dengan kondisi Covid-19, artinya sangat terbatas. Ditambah beliau-beliau ini wajib mengikuti upacara yang dilaksanakan di Istana. Jadi kalau kalimat sederhananya beliau dua kali melakukan upacara,” kata Heru saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mennegaskan, di tengah pandemi Covid-19 perayaan ulang tahun Indonesia akan tetap dilaksanakan. Namun, ia menyebut pelaksanaannya akan dilakukan berbeda.

Jika setiap tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu diramaikan dengan berbagai jenis lomba, namun menurutnya kali ini lomba akan lebih mengedepankan unsur digital.

“Kami juga akan mempersiapkan sebuah lomba video digital bagaimana kita merayakan 17 Agustus di saat ini, di kampung, di lingkungan kita. Selain itu juga kita dapat menunjukkan keindahan, keasrian, kreativitas kita pada saat bersamaan,” ucap Wishnutama saat Live Konferensi Virtual bersama Mensesneg Pratikno, di Jakarta, Senin (6/7).

Wishnutama juga menjelaskan mekanisme penilaian lomba Agustusan tersebut. Menurutnya, di hari spesial nanti penilaian akan dilakukan berbeda dengan perlombaan tahun-tahun sebelumnya.

“Oleh karena itu, nantinya lomba ini akan dinilai. Karena keterbatasan, semua lewat video. Jadi tak akan ada juri yang datang ke tempat tersebut. Tapi dari video kita bisa menilai, akan ada shooting verifikasi juga nantinya, dan diharapkan nanti lomba ini berbeda dari yang sebelumnya, ” ucap Wishnutama.(mpcom)