JEMBER, FIXSNEWS.CO.ID- Pemerintah Kabupaten Jember tengah menghadapi tantangan serius dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang stagnan selama bertahun-tahun. Dalam periode 2024, target PAD sebesar Rp928,68 miliar hanya tercapai 83,36%, atau sekitar Rp774,17 miliar.
Di tengah tekanan dan wacana pengurangan dana transfer pusat, Bupati Jember Muhammad Fawait mengambil langkah strategis dan berbeda dari kebanyakan daerah: menolak menaikkan pajak dan memilih memfokuskan kebijakan pada peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi produktif.
“Kami tidak akan menaikkan pajak. Jember harus bisa mandiri dan maju dengan cara lain, bukan dengan membebani rakyatnya,” tegas Bupati yang akrab disapa Gus Fawait, Senin (15/9/2025).
Sejak awal masa kepemimpinannya, Gus Fawait berkomitmen untuk tidak menaikkan pajak dan bahkan menurunkan retribusi pasar, sebagai bagian dari visinya menciptakan iklim usaha yang ramah dan menarik minat investor. Langkah ini dinilai menjadi kunci keluar dari jebakan stagnasi PAD yang berkepanjangan.
“Solusi untuk PAD bukan dengan memeras rakyat. Kita harus menarik investasi dan membuka lapangan kerja agar ekonomi bergerak dari bawah,” ungkap Fawait.
Untuk mendukung strategi ini, Pemkab Jember telah melakukan berbagai terobosan konkret, seperti penyederhanaan perizinan investasi dan reaktivasi Bandara Notohadinegoro.
Dua langkah ini dinilai krusial dalam memperbaiki citra daerah sebagai tujuan investasi yang layak, serta meningkatkan konektivitas dan daya saing daerah.
Fawait menegaskan bahwa dengan pertumbuhan investasi, dampak ganda seperti penyerapan tenaga kerja, penurunan angka pengangguran, dan peningkatan PAD secara berkelanjutan akan bisa dicapai tanpa harus membebani masyarakat melalui pajak tinggi.
“Untuk mencapai kemandirian fiskal, kita harus berani membuka pintu lebar-lebar bagi investor. Bukan menutupnya dengan regulasi yang menyulitkan,” tegasnya.
