Caption: Harga emas menguat tajam didukung pelemahan Dolar AS dan turunnya yield obligasi. Tren bullish XAU/USD semakin kokoh di tengah tingginya peluang pemangkasan suku bunga The Fed dan dinamika geopolitik global.
Jakarta,Fixsnews.co.id- Harga emas (XAU/USD) kembali mencatat penguatan signifikan pada perdagangan Kamis (27/11). Setelah melonjak lebih dari 0,80% pada sesi sebelumnya, emas terus bergerak positif didorong oleh turunnya imbal hasil obligasi AS dan pelemahan Dolar AS. Kedua faktor tersebut meningkatkan minat investor terhadap aset safe haven di tengah ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada Desember.
Pada perdagangan Rabu (26/11), XAU/USD sempat menyentuh level tertinggi di $4.165 setelah rebound dari titik terendah hariannya di $4.127. Pergerakan ini menegaskan dorongan beli yang semakin dominan.
Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, sinyal teknikal memperlihatkan kecenderungan bullish yang solid. Pergerakan harga yang stabil di atas indikator Moving Average menandakan bahwa momentum kenaikan masih terjaga.
“Selama dorongan beli tetap terjaga, prospek emas untuk melanjutkan penguatan masih sangat terbuka,” jelas Andy.
Secara teknikal, terdapat dua skenario utama pergerakan emas hari ini:
Bullish scenario: Jika tekanan beli berlanjut, harga berpotensi menembus resistance penting di $4.208.
Bearish scenario: Jika momentum melemah, harga dapat terkoreksi menuju support terdekat di $4.116.
Pada Kamis pagi (27/11), XAU/USD bergerak di kisaran $4.150, sedikit lebih rendah dari penutupan sebelumnya namun masih mempertahankan jalur bullish.
Dari sisi fundamental, data ekonomi terbaru AS menunjukkan dinamika menarik. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan klaim tunjangan pengangguran mingguan menjadi 216.000, level terendah sejak pertengahan April. Meski pesanan barang tahan lama periode September menurun dari bulan sebelumnya, angkanya tetap melampaui perkiraan pasar.
Yang menarik, data ekonomi yang cukup kuat ini tidak mengubah sentimen pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember. Probabilitas pemangkasan mencapai sekitar 85%, berdasarkan CME FedWatch Tool. Ekspektasi dovish ini menekan Dolar AS, membuat Indeks Dolar (DXY) turun ke 99,60 atau melemah 0,19%.
Faktor geopolitik juga ikut mewarnai pasar. Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan meningkat setelah Taiwan menilai adanya perubahan manuver militer Beijing. Di sisi lain, kabar perkembangan positif menuju penyelesaian konflik Rusia–Ukraina turut memengaruhi sentimen global.
Secara keseluruhan, tren emas hari ini masih menunjukkan arah naik yang kuat. Kombinasi pelemahan dolar, meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga, serta dinamika geopolitik global menjadikan emas tetap memiliki prospek penguatan yang besar. Namun pelaku pasar tetap disarankan mewaspadai potensi koreksi teknikal di tengah volatilitas yang semakin sensitif terhadap sentimen global.(red)

















