Fixsnews.co.id-Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, pihaknya melakukan aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu buruh pada hari Selasa, 6 September 2022 untuk menolak kebijakan Pemerintah terkait kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh Pemerintah pada Sabtu (3/09). Di mana harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000/liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter. Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.
“Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur,” ujar Said Iqbal dalam keterangan pers yang diterima Fixsnews.co.id.
Baca Juga :Ini Alasan Partai Buruh Tolak Kenaikan BBM
“Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM,” lanjutnya.
Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000–5.000 orang yang dipusatkan di DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan.
Menurut Said Iqbal, aksi di DPR RI berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dengan mengusung 3 (tiga) tuntutan:
1. Tolak kenaikan harga BBM;
2. Tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan
3. Naikkan UMK 2023 sebesar 10%–13%.(ben)