Salatiga,Fixsnews.co.id- PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) dan Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW) meresmikan kerja sama sehubungan dengan penyediaan lisensi Google Workspace for Education Plus pada hari Jumat, (10/2/2023). Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur dan Perencanaan Priyo Hari Adi,S.E., M.Si., Ph.D., Ak., mewakili Rektor Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., melaksanakan peresmian tersebut dengan Pendiri dan Direktur Pelaksana REFO Pepita Gunawan di Ruang Bina Karya, Gedung Administrasi Pusat, Kampus UKSW, Salatiga.
Penggunaan Google Workspace for Education Plus merupakan upaya UKSW memperkuat digitalisasi dalam ekosistem kampus. Pasalnya, teknologi besutan Google
tersebut akan mempermudah kolaborasi antaranggota civitas akademika,
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar, dan menjaga lingkungan
pembelajaran tetap aman.
Priyo Hari Adi menyambut hangat kunjungan REFO ke kampus UKSW, dan menyatakan
bahwa terjalinnya kerja sama ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kedua belah
pihak.
“Sesuai dengan kebijakan kami dalam hal pengadaan, memang mekanismenya
harus melalui Lelang Terbatas, yang terbuka bagi pihak-pihak penyedia layanan yang
dibutuhkan, karena kami ingin semuanya terbuka. Dan berdasarkan hasil evaluasi dan
penilaian, kami memutuskan REFO untuk menjadi mitra dalam hal penyediaan lisensi
dan layanan Google Workspace for Education Plus,” ucap Priyo dalam sambutannya.
Pepita Gunawan menanggapi sambutan tersebut dengan antusias. Ia mengatakan
bahwa merupakan kehormatan bagi REFO bisa berkunjung ke UKSW, juga sebuah
kebanggaan melihat sebuah kampus di Salatiga menggunakan teknologi Google dalam
aktivitas pembelajarannya. Pepita juga menyatakan bahwa REFO tidak hanya sekedar
menyediakan lisensi, tetapi juga melatih dan memberdayakan seluruh civitas
akademika UKSW untuk mengoptimalkan penggunaan Google Workspace for
Education Plus sebaik mungkin. Karena pada akhirnya adalah bagaimana sebuah
teknologi bermanfaat secara maksimal, hal itu yang menjadi fokus utama REFO.
“Tahun 2018 saya mendirikan REFO dengan cita-cita besar. Kami ingin melihat bangsa
ini bertransformasi melalui jalur pendidikan. Salah satu caranya adalah bagaimanakita memberdayakan pendidik dan peserta didik untuk dapat mengalami hal-hal yang akan mereka butuhkan dalam dunia kerja. Misalnya, bagaimana kita menyediakan
suatu platform di mana mereka bisa berkolaborasi, berintegritas tinggi, dan belajar bekerja sama. Dan Google Workspace for Education Plus ini adalah platform yang
memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut,”
ujar Pepita.
Sejak tahun 2012, seluruh ekosistem UKSW telah menggunakan Google Workspace for
Education Fundamentals. Direktur Direktorat Infrastruktur dan Digitalisasi UKSW Dr.
Johan Jimmy Carter Tambotoh, S.E., M.Si., yang juga turut menghadiri peresmian kerja
sama, menyatakan bahwa seluruh layanan di UKSW telah menggunakan ekosistem Google, dan menggunakan Gmail untuk Single Sign-On (SSO). Johan menyatakan bahwa keputusan untuk upgrade ke Google Workspace for Education Plus ini didasari atas manfaat yang diperoleh selama ini, dan kesempatan untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik untuk menghadapi tren digitalisasi.
“Kami melihat dari adanya kesempatan untuk memperoleh manfaat yang lebih besar
dari yang selama ini telah kami dapatkan dengan menggunakan teknologi Google.
Kami ingin sebagian besar layanan dalam kampus UKSW berbasis Google Workspace,
agar manajemennya lebih rapi. Yang paling penting adalah kami tidak perlu bangun
server sendiri, dan dengan fitur-fitur yang tersedia, secara infrastruktur kami tidak
lagi harus melakukan investasi yang besar,” terang Johan setelah acara peresmian.
Selain itu, Johan juga mengungkapkan alasan memilih REFO untuk penyediaan lisensi
Google Workspace for Education Plus.
“Ada satu hal yang kami lihat, di mana REFO
bukan sekedar menawarkan produk dan lisensi. Namun REFO berorientasi pada dunia
pendidikan, juga memberikan rangkaian pendampingan dan pelatihan untuk seluruh
civitas akademika UKSW agar dapat mengoptimalkan manfaat teknologi Google,”
ucapnya.(Ben)