Fixsnews.co.id- Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Perseroan Terbatas. Peraturan ini dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan berkontribusi dalam menciptakan keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Kewajiban CSR semakin relevan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas bisnis. Masyarakat sering kali menjadi pihak yang terdampak oleh kegiatan perusahaan, sehingga CSR tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan kewajiban hukum, tetapi juga sebagai respons terhadap tuntutan masyarakat mengenai dampak bisnis terhadap lingkungan dan komunitas.
Untuk memastikan bahwa kegiatan CSR memberikan dampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan, perusahaan dapat menerapkan pendekatan Social Impact Assessment (SIA).
Apa Itu Social Impact Assessment (SIA)?
Social Impact Assessment (SIA) adalah proses yang melibatkan identifikasi, analisis, dan pemantauan potensi dampak sosial dari suatu proyek atau program. Penilaian ini mencakup dampak positif dan negatif, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari aktivitas yang dilakukan.
Dalam konteks CSR, SIA membantu perusahaan memahami bagaimana aktivitas mereka mempengaruhi masyarakat dan lingkungan sekitar. Proses ini meliputi pengumpulan data, analisis, dan evaluasi dampak dengan tujuan menciptakan keberlanjutan.
Pendekatan berbasis SIA menunjukkan bahwa dampak program CSR tidak hanya dirasakan oleh masyarakat lokal, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian target global, seperti pengurangan emisi karbon.
Langkah Praktis Implementasi Social Impact Assessment
Dalam ebook LindungiHutan mengenai Social Impact Assessment, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil perusahaan dalam menjalankan program CSR:
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Menentukan ruang lingkup proyek dan tujuan spesifik, seperti mitigasi risiko sosial atau pemulihan ekosistem.
Pengumpulan Data
Menggunakan metode observasi, wawancara, dan Focus Group Discussions (FGD) dengan masyarakat lokal.
Analisis Data
Melakukan analisis data secara kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi keduanya untuk mengidentifikasi dampak positif dan negatif serta proses mitigasi ke depan.
Evaluasi dan Pelaporan
Menganalisis data untuk memahami dampak yang terjadi dan menyusun laporan transparan untuk publik.
Social Impact Assessment dalam Program CSR Penanaman Pohon LindungiHutan
Program penanaman pohon adalah salah satu bentuk CSR yang dapat dilakukan perusahaan. Selain menjadi langkah nyata dalam mitigasi perubahan iklim, program ini juga menciptakan dampak sosial yang terukur bagi masyarakat setempat.
LindungiHutan, sebagai platform penghijauan, telah menyerap emisi karbon sebesar 48,9 ribu ton CO2eq. Selain itu, program ini memberikan manfaat langsung bagi petani lokal yang terlibat dalam pembibitan dan pemeliharaan tanaman, dengan peningkatan pendapatan hingga 23%.
Alma Cantika Aristia, Product Manager LindungiHutan, menyatakan, “Dampak sosial menjadi parameter yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan program CSR. Dengan menghitung dampak ini, program CSR yang dijalankan memiliki tolak ukur yang jelas untuk kesejahteraan dan keberlanjutan di masyarakat.”(Ben)