Jakarta,Fixsnews.co.id— Setelah penantian panjang akibat pandemi, film horor psikologis berjudul “Dendam dalam Dosa” resmi tayang serentak sejak 10 April 2025 di jaringan bioskop Sam’s Studio yang tersebar di 17 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Gala premiere film ini digelar pada 9 April 2025 di Sam’s Studio Indramayu, Jl. Soekarno Hatta No.116, sebagai bagian dari perayaan Hari Film Nasional yang pelaksanaannya mundur dari 30 Maret karena bertepatan dengan malam takbiran.
Film ini tidak hanya menawarkan ketegangan khas horor, tetapi juga mengangkat kekuatan kearifan lokal dalam balutan sinema berkualitas. Disutradarai oleh Firman Nurjaya dan diproduksi oleh Motion Brother Studio, seluruh proses syuting dilakukan 100% di Kabupaten Majalengka, menunjukkan potensi besar daerah dalam menghasilkan karya berkelas nasional.
Kisah Menarik di Balik “Dendam dalam Dosa”
“Dendam dalam Dosa” mengisahkan Sofie, seorang perempuan keturunan Indo-Belanda yang dipaksa menikah dengan bangsawan Sunda, Raden Sasmita. Setelah tewas secara misterius, arwahnya bangkit menuntut keadilan. Namun, film ini lebih dari sekadar teror; ia adalah psikodrama spiritual yang menyadarkan penonton bahwa kebaikan tak akan pernah dikalahkan oleh kejahatan.
Diperkuat oleh aktor dan aktris berbakat seperti Defwita Zumara, Vicky Joe, Dolly Martin, dan Lela Anggraini, film ini juga menampilkan penampilan terakhir musisi legendaris Indonesia, mendiang Areng Widodo, yang menambah kedalaman atmosfer horor melalui komposisi musiknya yang emosional.
Dukungan Budaya dan Harapan untuk Perfilman Daerah
Gala premiere film ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan pegiat budaya dari Kabupaten Indramayu, Majalengka, hingga Sumedang. Kehadiran mereka menjadi simbol pentingnya kolaborasi antardaerah dalam membangun ekosistem perfilman yang sehat dan berbasis nilai-nilai lokal.
“Dendam dalam Dosa” diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan perfilman daerah. Kehadiran bioskop Sam’s Studio di berbagai kota—mulai dari Cibadak, Sukabumi, Garut, hingga Solo—membuka ruang baru bagi sineas daerah untuk berkarya dan tampil di panggung nasional.
Dengan kisah yang kuat, nilai budaya yang kental, dan sinergi antar tokoh daerah, film ini diharapkan bukan hanya menjadi tontonan bermakna, tetapi juga inspirasi bagi tumbuhnya sineas muda dari Indramayu, Majalengka, dan sekitarnya. Mari kita dukung film nasional dan saksikan “Dendam dalam Dosa” di bioskop terdekat. (Ben)