Pasuruan, Jatim | Fixsnews.co.id – Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk perbaikan ratusan sekolah yang mengalami kerusakan parah. Hal ini disampaikan oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, usai memberikan pembinaan kepegawaian kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan pada Rabu, 9 April 2025.
Bupati Rusdi menjelaskan bahwa di Kabupaten Pasuruan terdapat sekitar 1.200 ruang kelas dan fasilitas penting lainnya, seperti UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan perpustakaan, yang mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi. Namun, karena keterbatasan anggaran, perbaikan tahun ini akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang rusak parah dan sangat parah.
“Fokus kita adalah sarana dan prasarana pendidikan. Kami menggelontorkan Rp 40 miliar melalui pergeseran anggaran untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak, terutama yang dalam kondisi parah,” ungkapnya.
Anggaran sebesar Rp 40 miliar ini akan digunakan untuk memperbaiki hampir 300 sekolah yang mengalami kerusakan parah, dengan mayoritas adalah sekolah dasar (SD). Bupati Rusdi menambahkan bahwa banyak dari sekolah tersebut merupakan SD Inpres yang sudah beroperasi selama lebih dari 50 tahun.
Perbaikan diharapkan dapat segera dilaksanakan agar siswa dan tenaga pendidik dapat belajar dengan tenang dan nyaman. “By name by address sudah siap. Semoga perbaikan dapat dilakukan secepatnya, sehingga siswa tidak merasa was-was saat belajar di kelas,” ujarnya.
Bupati Rusdi menekankan bahwa pendidikan adalah kebutuhan dasar dan berkomitmen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan, khususnya dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak. “Kita harus saling mendukung untuk memperbaiki pendidikan di daerah ini,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiharto, menambahkan bahwa perbaikan ratusan sekolah rusak akan merata di 24 kecamatan. Perbaikan tidak hanya akan menyentuh ruang kelas, tetapi juga pagar, plengsengan, ruang UKS, perpustakaan, dan sarana prasarana penting lainnya.
“Dari hampir 300 lembaga yang akan diperbaiki, ada yang super prioritas. Jika tidak segera diperbaiki, bisa ambruk. Beberapa atap juga ambrol, dan jika tidak segera ditangani, siswa tidak bisa belajar di sana,” jelasnya.
Tri juga menyebutkan bahwa anggaran per lembaga yang rusak parah berkisar di atas Rp 500 juta, bahkan ada yang mencapai Rp 600 juta. “Satu lembaga dengan empat kelas yang rusak parah jelas menyedot anggaran yang tidak sedikit,” tambahnya.(Dilli)