PASURUAN, Fixsnews.co.id- Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, optimis bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta prevalensi stunting di Kabupaten Pasuruan dapat ditekan secara signifikan tahun ini. Harapan ini disampaikan oleh Bupati Rusdi, sapaan akrabnya, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pasuruan di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan, pada Kamis, 10 April 2025.
Bupati Rusdi menegaskan bahwa kasus AKI dan AKB masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi. Hingga saat ini, masih banyak laporan mengenai kematian ibu saat melahirkan dan bayi yang meninggal saat persalinan. “Ini adalah pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan. Kami menargetkan penurunan 14 persen untuk kasus AKI dan AKB di Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rusdi mengajak seluruh bidan di Kabupaten Pasuruan untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta prevalensi stunting. “Saya melihat banyak bidan yang hadir di sini. Mari kita bersama-sama aktif dalam menurunkan kematian ibu dan bayi sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing,” tambahnya.
Ketua IBI Kabupaten Pasuruan, Sri Sudarti, juga memberikan gambaran mengenai situasi terkini. Sepanjang tahun 2024, tercatat 18 kasus kematian ibu melahirkan, meningkat dari 16 kasus di tahun 2023. Sementara itu, angka kematian bayi baru lahir mencapai 188 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 77 kasus pada tahun sebelumnya.
Sri Sudarti menekankan pentingnya setiap bidan untuk meningkatkan keterampilan, pendidikan, dan kedekatan emosional dengan pasien. “Hal ini terbukti efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri ibu yang akan melahirkan,” tutupnya.
Di Kabupaten Pasuruan, terdapat 1.367 bidan yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas, klinik swasta, dan praktik mandiri. Para bidan ini siap membantu proses persalinan bagi seluruh ibu hamil di wilayah tersebut.(Dilli)
