PANDEGLANG, Fixsnews.co.id– Di era digital, banyak kejahatan yang memanfaatkan data pribadi. Namun, kesadaran ihwal pentingnya pelindungan terhadap data pribadi belum dimiliki sebagian besar pengguna digital. Pelindungan dan keamanan data pribadi menjadi persoalan krusial agar masyarakat terhindar dari penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk memberikan pemahaman pentingnya data pribadi dalam transaksi online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten akan menggelar diskusi literasi digital di Desa Kubangkampil, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (9/7) sore, mulai pukul 15.30 WIB.
”Diskusi literasi digital masuk desa lintas komunitas ini bisa diikuti gratis. Caranya, silakan mendaftar secara online ke link registrasi di https://s.id/pendaftaranbanten0907. Peserta akan mendapat e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Sabtu (8/7).
Diskusi luring (offline) bertajuk ”Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online” itu akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Informasi Publik Diskominfo Kabupaten Pandeglang Abdul Latif, Enterpreneur Azmy Zen, Influencer Ana Livian, dan Sintia Dewi selaku moderator.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, banyak masyarakat yang belum paham, data pribadi rawan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan. Di samping itu, masyarakat juga senang berbagi saat berinteraksi di media sosial.
”Tantangan sebagai pengguna platform digital ialah bagaimana sebaiknya bisa melakukan pelindungan data diri kita maupun orang lain. Masyarakat kita senang berbagi dan berinteraksi, sehingga terkadang kita lupa bahwa ada orang yang memanfaatkan data diri kita,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Menurut Kemenkominfo, lemahnya pelindungan data di Indonesia dapat mengakibatkan maraknya kebocoran data. Hal itu dibuktikan dengan sering terjadinya kasus kejahatan siber, seperti hacking (peretasan) maupun cracking (pembajakan) media sosial yang berujung pada pembobolan data pribadi, pemerasan hingga penipuan daring.
”Dalam konteks sekarang, data pribadi itu the new oil. Terkadang kita memberikan data nama lengkap dan nomor telepon saat transaksi online. Di lain waktu, kita memberikan data alamat rumah dan e-mail. Perpaduan data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab, misalnya untuk kepentingan perbankan (scam),” papar Kemenkominfo.
Agar data pribadi aman, sambung Kemenkominfo, pelindungan data pribadi hendaknya bisa dimulai dari diri sendiri. ”Seperti aplikasi media sosial sudah banyak yang menyediakan fitur verifikasi dua langkah, kode cadangan, dan notifikasi e-mail apabila ada pihak lain yang mengakses media sosial milik kita,” jelasnya.
Diskusi lintas komunitas yang digelar ”chip in” dalam acara Mitigasi Bencana Berbasis Komunitas itu akan dihadiri beberapa komunitas sebagai peserta. Di antaranya: Komunitas Sehat, Komunitas Pemuda Kubangkampil Peduli Lingkungan, Komunitas Pemuda Pamatang Kanas, dan Komunitas Anyaman Bambu Pamatang Kanas.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (RH)
