Kenaikan Harga Bitcoin Picu Alt Season, Peluang Baru di Pasar Aset Kripto

oleh

Jakarta, Fixsnews.co.id- Kenaikan harga Bitcoin yang terus melesat, bahkan sempat menembus angka all time high (ATH) $105.000 USD, menjadi pemicu pergerakan pasar yang lebih luas ke aset-aset kripto alternatif atau altcoin.

Sepanjang kuartal pertama tahun 2025, pasar aset kripto bergerak hati-hati dan sempat mengalami koreksi tajam ke angka $74.000 USD. Banyak investor memilih untuk menunggu sambil mengamati arah ekonomi global, ketegangan geopolitik, serta kebijakan ekonomi negara-negara besar.

Setelah Amerika Serikat dan Cina mengumumkan kesepakatan pengurangan tarif 90 hari, pasar aset digital, termasuk aset kripto, kembali menghijau. Kondisi psikologis pasar yang menyambut positif kebijakan tersebut secara signifikan mendongkrak harga Bitcoin.

Lonjakan harga Bitcoin ini memberi sinyal baru di pasar aset kripto, yakni pergerakan aset-aset kripto alternatif atau altcoin. Fenomena ini bukan hal baru; gemerlap capaian harga Bitcoin biasanya disusul dengan siklus yang dikenal sebagai alt season.

Alt season adalah masa di mana aset-aset kripto selain Bitcoin mencatatkan pertumbuhan signifikan, bahkan dalam beberapa hal melampaui performa Bitcoin itu sendiri. Indikasi alt season semakin kuat ketika dominasi stablecoin seperti USDT mulai menurun, menandakan pergerakan investor yang mulai beralih ke aset-aset yang lebih berisiko.

Kapitalisasi pasar Ethereum, Solana, dan aset-aset kripto lainnya juga naik drastis. Bagi sebagian trader global, ini adalah momentum yang ditunggu-tunggu, yakni saat yang tepat untuk masuk sebelum puncak euforia tercapai.

CEO Bittime, Ryan Lymn, menjelaskan bahwa sebagai salah satu platform pertukaran aset kripto resmi dan teregulasi di Indonesia, pihaknya melihat alt season sebagai momentum untuk lebih jauh mengenalkan potensi pertumbuhan aset-aset kripto kepada masyarakat secara masif.

“Kami senantiasa mengkurasi aset-aset dengan selektif, berdasarkan daftar aset kripto yang dapat diperdagangkan. Ini ditujukan agar aset-aset yang kami berikan tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga keberlanjutan dan manfaatnya terhadap sektor ekonomi Indonesia,” ungkap Ryan.

Bertepatan dengan fenomena alt season, penting untuk terus menekankan edukasi terkait investasi, manajemen risiko, keamanan data, dan strategi yang sesuai bagi masing-masing investor. Strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) dan pemanfaatan fitur staking dapat menjadi pendekatan awal yang lebih aman.

Dengan memanfaatkan strategi DCA dan fitur staking yang tersedia di Bittime, para investor, khususnya pemula, dapat lebih terbantu dalam mengelola volatilitas harga aset dan mengoptimalkan potensi hasil jangka panjang.

Dengan dukungan infrastruktur teknologi, peningkatan literasi digital, dan regulasi yang semakin adaptif, Bittime percaya bahwa masa depan aset kripto di Indonesia akan semakin inklusif dan berkelanjutan.

Di tengah gejolak ekonomi global, aset kripto hadir sebagai alternatif diversifikasi aset investasi. Seperti bentuk investasi lain, memilih aset kripto yang akan diinvestasikan sebaiknya berdasarkan literasi dan pemahaman yang memadai, bukan euforia pasar.

Perlu dipahami bahwa investasi aset kripto mengandung risiko tinggi, termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *