Waspadai Risiko PTM, Dinkes Probolinggo Adakan Cek Kesehatan Gratis di Acara Bromo Sunset

oleh

PROBOLINGGO, Jatim | Fixsnews.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong gaya hidup sehat masyarakat melalui kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) on the spot. Kegiatan ini berlangsung di Amphitheater Seruni Point, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, bertepatan dengan acara Bromo Sunset Music and Culture 2 yang meriah pada Sabtu (17/5/2025) sore.

CKG ini menyasar masyarakat usia produktif antara 15 hingga 59 tahun, dengan jumlah peserta mencapai 100 orang. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah, berat dan tinggi badan, lingkar perut, serta pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Deteksi dini ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM) yang sering kali muncul tanpa gejala.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo, melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dr. Nina Kartika, menjelaskan bahwa CKG ini merupakan bagian dari upaya sistematis pencegahan PTM berbasis masyarakat.

“Kegiatan ini kami selenggarakan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mendeteksi risiko penyakit tidak menular sejak dini. Tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi serius dengan cara yang sederhana dan mudah diakses,” ungkapnya.

Nina menambahkan bahwa masyarakat sering kali baru datang ke fasilitas kesehatan saat kondisi sudah parah, tanpa menyadari bahwa penyakitnya telah berkembang dalam waktu lama. “Dengan skrining kesehatan seperti ini, kami berharap masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatannya, tidak hanya saat sakit, tetapi juga saat merasa sehat. Banyak penyakit seperti hipertensi atau diabetes tidak menimbulkan gejala pada awalnya,” tambahnya.

Menurut Nina, PTM menjadi penyebab utama kematian secara global. Berdasarkan data WHO, sebanyak 36 juta jiwa atau sekitar 63% dari total kematian di seluruh dunia disebabkan oleh PTM, dengan 80% di antaranya terjadi di negara berkembang. Jika tidak dikendalikan, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 44 juta kematian per tahun.

“Penyakit seperti stroke, jantung koroner, diabetes melitus, dan kanker kini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga usia produktif. Salah satu tantangan utama adalah gejala yang tidak muncul pada tahap awal, sehingga penderita baru menyadari setelah komplikasi terjadi,” terangnya.(Dilli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *